Musim Hujan, Petani di Kota Batu Kehilangan Penghasilan Biasanya

Senin, 28 Juni 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

MALANG BATU, detikota.com – Musim kemarau tidak nentu, petani asal Sumberejo, Kec. Batu, kota Batu, kehilangan penghasilan biasanya. (28/06/senin)

Minggu-minggu akhir ini, daerah Batu dan sekitarnya masih diguyur hujan yang semestinya bulan juni itu sudah musim kemarau. Hal itu tentunya merugikan petani pangan khususnya di daerah Batu.

“Bulan 6 biasanya sudah musim kemarau dan sekarang masih hujan. sepertinya, sekarang tidak ada musim kemarau dan itu merugikan bagi petani,” ujar Mulyo selaku petani desa Sumberejo.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dia menjelaskan harga normal jahe di musim kemarau sekitar dua puluh lima ribu perkilo dan berbanding terbalik dengan harga di musim hujan yang berkisar delapan ribu.

Sebab murahnya harga tersebut dikarenakan air hujan yang mengurangi kualitas pangan. Misal, Jahe yang besar tentunya akan menurunkan kualitas dan itu terjadi di musim hujan.

” ya kalau di musim hujan tentunya jahenya besar, tetapi justru mengurangi kualitas tersebut. Artinya, jahenya murah kalau dijual. Kalau jahe yang besar rasa pedasnya kurang,” ujarnya

Hal tersebut sedikit bisa diatasi dengan mengambil pangan sebelum terkena hujan. Oleh tetapi tidak memungkinkan bagi rumahnya yang jauh dari sawahnya.

“Ya, bisa diambil sebelum hujan kalau jahe, tetapi tidak memungkinkan bagi semua petani karena kadang rumahnya jauh dari ladangnya dan itupun kalau jahenya udah siap dipanen,” ujarnya.

Dengan pemasukan minim, Mulyo mengambil bibit jahe seadanya tanpa harus membeli karena pemasukan dan pengeluaran tidak sesuai.

“Ya, kita ambil yang ada karena tidak cukup uangnya untuk beli,” ujarnya. (Zk)

Berita Terkait

BMX Supercross 2025 Resmi Ditutup, Banyuwangi Perkuat Reputasi Sport Tourism
Ops Zebra Semeru 2025 Resmi Digelar, Polres Sumenep Perketat Pengawasan Lalu Lintas Jelang Operasi Lilin
Martins Emils Kuasai Men Elite, Amellya Nur Sifa Unggul di Women Elite Banyuwangi BMX Supercross 2025
Banyuwangi BMX Supercross 2025 Resmi Dibuka, Diikuti 207 Rider dari Berbagai Negara
Akhir Pekan Ini, Banyuwangi Gelar BMX Supercross 2025, Satu-satunya Ajang Resmi UCI di Indonesia
Surabaya–Inggris Jalin Kerja Sama, 10 Sekolah Mulai Implementasi Program Pengurangan Sampah Plastik
78 Personel Polres Sumenep Ikuti Ujian Beladiri Polri untuk Kenaikan Pangkat Periode 1 Januari 2025
Polres Pamekasan Amankan Lima Pelaku Tambahan Kasus Pengeroyokan di Depan Masjid Asy Syuhada

Berita Terkait

Senin, 17 November 2025 - 08:40 WIB

BMX Supercross 2025 Resmi Ditutup, Banyuwangi Perkuat Reputasi Sport Tourism

Senin, 17 November 2025 - 08:30 WIB

Ops Zebra Semeru 2025 Resmi Digelar, Polres Sumenep Perketat Pengawasan Lalu Lintas Jelang Operasi Lilin

Minggu, 16 November 2025 - 09:17 WIB

Martins Emils Kuasai Men Elite, Amellya Nur Sifa Unggul di Women Elite Banyuwangi BMX Supercross 2025

Sabtu, 15 November 2025 - 14:46 WIB

Banyuwangi BMX Supercross 2025 Resmi Dibuka, Diikuti 207 Rider dari Berbagai Negara

Jumat, 14 November 2025 - 08:56 WIB

Akhir Pekan Ini, Banyuwangi Gelar BMX Supercross 2025, Satu-satunya Ajang Resmi UCI di Indonesia

Berita Terbaru

Pemerintahan

Wakil Bupati Lumajang Ajak Desa Jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru

Senin, 17 Nov 2025 - 09:22 WIB