Pandemi Covid-19, Begini Nasib Tukang Becak

Selasa, 16 Februari 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tukang becak yang mangkal di depan toko tingkat kabupaten sumenep

Tukang becak yang mangkal di depan toko tingkat kabupaten sumenep

SUMENEP, detikkota.com – Sejumlah tukang becak di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, mengeluh, sebab selama pandemi Covid-19 pendapatannya berkurang karena sepi penumpang, bahkan kesulitan mendapatkan penghasilan untuk sekedar makan sehari-hari.

Pantauan Media detikkota.com beberapa tukang becak yang mangkal depan toko tingkat tepatnya depan taman bunga ini, memperhatikan sekelilingnya dan berharap ada tangan melambai atau seseorang yang menghampiri dan menggunakan jasanya.

Satu diantaranya seorang tukang becak yang kerap mangkal di depan toko tingkat jalan Trunojoyo, Derso (68) tukang becak asal Aing Merrah Batuputih mengaku bahwa ditengah pandemi Covid-19 kondisi sangat sepi dan bahkan kerap tidak mendapatkan orderan atau yang menggunakan jasanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kami hanya bisa pasrah dengan kondisi saat ini, apalagi musim hujan penghasilan sehari-harinya tidak cukup untuk membuat dapur mengeppul,” ucapnya, Selasa (16/2).

Dirinya mengaku bahwa dalam kondisi normal, sehari dapat mengantongi uang hingga Rp150 ribu, namun kini pendapatannya semakin tak menentu.

“Kalau belum ada Corona itu allhamdulillah pendapatan saya kalau sehari Rp 150 ribu kadang lebih, sekarang ini paling banyak  Rp50 ribu, bahkan kadang-kadang tidak dapat sama sekali,” ungkapnya.

“Saya dari pagi mangkal disini sama sekali tidak dapat penumpang. Sepi pak, kebanyakan sekarang karnah Covid-19 penumpang takut untuk naik becak,” imbuhnya.

Pria ini juga menambahkan, bahwa dirinya sudah puluhan tahun menjadi penarik  becak di Kota Sumenep, dan baru tahun ini merasakan dampak perekonomian yang sangat buruk.

Meski terbilang tidak nyaman dalam mengayuh becak dengan memakai masker, Derso tetap memakainya, sebab selain takut terjaring operasi Yustisi atau razia masker ia menyadari betapa pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan di tengah pandemi Covid-19.

“Disini kan sering ada operasian (razia) masker, patuhi protokol Corona suruh pakai masker, cuci tangan, jaga jarak,” ucapnya.

Namun ia berharap pandemi Covid-19 ini segera berakhir agar semua perekonomian pulih kembali. “Saya berharap semoga pandemi Covid-19 dapat segera berakhir, agar penghasilan pulih seperti dulu lagi,” harapnya. (Fer)

Berita Terkait

BPBD dan Pemkab Sumenep Lakukan Asesmen Pascagempa di Pulau Sapudi
Pemkab Sumenep dan PT Elnusa Kerja Sama Pemanfaatan Lahan untuk Transportasi Kepulauan
BPS: Angka Kemiskinan Surabaya Turun Jadi 105 Ribu Jiwa per Maret 2025
Proyek CV Bisma Citra Persada di Gang Beringin Purwakarta Diduga Asal-Asalan, Warga Desak Evaluasi
Bupati Fauzi Pastikan Penanganan Cepat Korban Gempa di Kepulauan
Update Dampak Gempa: 132 Rumah Rusak, 6 Korban Luka di Sumenep
Peringatan Hari Kesaktian Pancasila, Banyuwangi Teguhkan Semangat Persatuan
Bupati Purwakarta Tegur Kades Depok Soal Jalan Militer yang Dipenuhi Rumput Liar

Berita Terkait

Kamis, 2 Oktober 2025 - 13:17 WIB

BPBD dan Pemkab Sumenep Lakukan Asesmen Pascagempa di Pulau Sapudi

Kamis, 2 Oktober 2025 - 12:58 WIB

Pemkab Sumenep dan PT Elnusa Kerja Sama Pemanfaatan Lahan untuk Transportasi Kepulauan

Kamis, 2 Oktober 2025 - 03:55 WIB

Proyek CV Bisma Citra Persada di Gang Beringin Purwakarta Diduga Asal-Asalan, Warga Desak Evaluasi

Rabu, 1 Oktober 2025 - 14:45 WIB

Bupati Fauzi Pastikan Penanganan Cepat Korban Gempa di Kepulauan

Rabu, 1 Oktober 2025 - 14:44 WIB

Update Dampak Gempa: 132 Rumah Rusak, 6 Korban Luka di Sumenep

Berita Terbaru