Pasca Jembatan Ambrol, Warga Pasongsongan Lewat Jalan Memutar Hingga 5 Km

Banner

SUMENEP, detikkota.com – Ambrolnya jembatan penghubung antar desa di Kecamatan Pasongsongan, Kabupaten Sumenep berdampak pada aktivitas warga. Jika hendak ke desa sebelah, mareka harus mencari jalan alternatif dengan rute memutar sejauh 5 kilometer.

Warga Desa Campaka, Fadal mengatakan, jembatan yang ambrol tersebut menjadi satu-satunya penghubung dengan rute tercepat saat hendak ke Desa Lebeng Timur.

Banner

“Tadi pas mau lewat, ternyata jembatannya sudah kocar-kacir. Saya kaget melihatnya. Airnya juga mengalir deras,” tuturnya, Kamis (13/4/2023).

Dengan terpaksa, Fadal harus mencari jalan alternatif untuk sampai di Desa Lebeng Timur untuk menghadiri acara kelaurga.

“Kebetulan, sore ini ada acara di rumah saudara di Desa Lebeng Timur. Jadi, kami sekeluarga harus datang ke sana,” imbuhnya.

Dengan terpaksa, Fadal melewati jalur alternatif dengan memutar ke arah utara. Jaraknya lebih jauh, sekitar 5 kilo meter jika dibandingkan dengan jalur biasa melewati jembatan itu.

“Perlu waktu sekitar setengah jam untuk memutar hingga sampai di rumah saudara. Itu pun jalannya sempit dan rusak. Makanya butuh waktu lebih lama untuk sampai,” keluhnya.

Sebelumnya, hujan deras yang mengguyur Kabupaten Sumenep selama beberapa hari terakhir menyebabkan jembatan di Kecamatan Pasongsongan ambrol.

Jembatan yang menghubungkan Desa Campaka dan Desa Lebeng Timur, Kecamatan Pasongsongan, sama sekali tidak bisa dilewati. Bahkan, tadi malam ketinggian air sempat melebihi bibir jembatan.

Warga setempat, Pak Na’i menceritakan, kejadian jembatan ambrol sekitar jam setengah 3 dini hari bersamaan dengan waktu sahur.

“Saat makan sahur, saya mendengar suara gemuruh air sangat keras. Saya langsung keluar rumah untuk melihat. Ternyata, jembatan sudah ambrol,” sebutnya, Kamis (13/4/2023).

Menurutnya, sebenarnya sejak 2 bulan lalu, separuh sisi barat jembatan sudah ambrol tergerus air. Tetapi separuh lainnya masih bisa dilewati warga.

“Sekarang sudah sama sekali tidak bisa dilewati. Airnya tinggi dan arusnya deras,” imbuhnya.

Beberala tahun lalu, lanjutnya, jembatan itu pernah putus, kemudian diperbaiki dan bisa dilewati kembali.

“Ya kami warga di sini berharap supaya jembatan ini segera diperbaiki, karena ini merupakan akses penghubung utama kami,” harapnya.

Sementara Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Sumenep, Eri Susanto mengaku telah mendapatkan laporan mengenai putusnya jembatan di Pasongsongan itu.

“Kami segera ke lokasi untuk survei dan mengecek langsung kondisinya. Kami upayakan secepatnya ada penanganan,” tandasnya.(red)

title="banner"