Pedagang Janur dan Ketupat Laris Jelang Lebaran Hari Ke-7 Idul Fitri

Jumat, 28 April 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Seorang pedagang janur dan urung ketupat, Sa'idah di Pasar Anom Sumenep.

Seorang pedagang janur dan urung ketupat, Sa'idah di Pasar Anom Sumenep.

SUMENEP, detikkota.com – Pedagang janur dan urung ketupat di Pasar Anom Baru Sumenep laris. Banyaknya pedagang bahan salah satu menu wajib Lebaran Ketupat itu diserbu pembeli. Sebab, sesuai tradisi yang berlangsung turun temurun, pada hari ke-7 Idul Fitri, masyarakat merayakan lebaran dengan menu utama ketupat.

Salah seorang penjual janur dan urung ketupat, Sa’idah mengatakan, setiap jelang Lebaran Ketupat dirinya biasa menjual janur dan urung ketupat.

“Biasanya saya menjual janur untuk dianyam sebagai urung ketupat dan urung ketupat yang sudah jadi. Pembeli tinggal pilih,” sebutnya, Jumat (28/4/2023).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Mengenai harga, lanjutnya, tergantung ukuran janur dan besar kecilnya urung ketupat. Janur dan urung ketupat berukuran besar harganya lebih mahal,” terangnya.

Untuk harga janur dijual mulai dari Rp 20 ribu sampai Rp 35 ribu per tangkai. Sementara urung ketupat dijual Rp 15 ribu hingga Rp 17 ribu per 10 buah.

Perempuan paruh baya itu mengaku, berdasarkan pengalaman tahun lalu permintaan janur dan urung ketupat meningkat sehari menjelang Lebaran Ketupat. Sebab, masyarakat menilai ketupat yang digunakan identik dengan ketupat yang terbuat dari janur. Bukan lontong yang dibungkus daun pisang atau plastik.

“Saya sudah menjual janur dan urung ketupat sejak 5 tahun lalu, dan setiap mendekati Lebaran Ketupat selalu laris,” pungkasnya.

Sementara itu, seorang pembeli, Zelly mengaku lebih memilih membeli urung ketupat daripada janur. Dia mengaku tidak bisa menganyam untuk membuat urung ketupat.

“Lebih praktis beli urung ketupat jadi ketimbang harus menganyam sendiri. Murah, koq,” imbuhnya.

Berita Terkait

Tim Itwasda Polda Jatim Gelar Audit Kinerja Tahap II di Polres Sumenep
Hari Jadi ke-756 Kabupaten Sumenep, Momentum Bangkitkan Ekonomi Kreatif dan UMKM Lokal
BMKG Imbau Warga Jatim Waspadai Cuaca Ekstrem, Lumajang Masuk Daerah Rawan
DLH Surabaya Selidiki Fenomena Ikan Mabuk di Banyu Urip dan Kalimas, Diduga Akibat Penurunan Kadar Oksigen
Siswa SDN Tamberu 2 Belajar di Tenda Dekat TPA, DPRD Pamekasan Desak Solusi Cepat
Dari Kain ke Peradaban: Batik Tulis Canteng Koneng Hidupkan Nilai Sumpah Pemuda
Balmon Surabaya Gelar UNAR 2025 di Pamekasan, 60 Peserta Ikuti Ujian Amatir Radio
Kapolres Sumenep Ajak Komunitas Ojek Online Jadi Pelopor Kamtibmas

Berita Terkait

Senin, 3 November 2025 - 15:18 WIB

Tim Itwasda Polda Jatim Gelar Audit Kinerja Tahap II di Polres Sumenep

Jumat, 31 Oktober 2025 - 11:27 WIB

Hari Jadi ke-756 Kabupaten Sumenep, Momentum Bangkitkan Ekonomi Kreatif dan UMKM Lokal

Kamis, 30 Oktober 2025 - 13:37 WIB

BMKG Imbau Warga Jatim Waspadai Cuaca Ekstrem, Lumajang Masuk Daerah Rawan

Kamis, 30 Oktober 2025 - 11:42 WIB

DLH Surabaya Selidiki Fenomena Ikan Mabuk di Banyu Urip dan Kalimas, Diduga Akibat Penurunan Kadar Oksigen

Rabu, 29 Oktober 2025 - 10:55 WIB

Siswa SDN Tamberu 2 Belajar di Tenda Dekat TPA, DPRD Pamekasan Desak Solusi Cepat

Berita Terbaru