PROBOLINGGO, detikkota.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo melalui Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) mulai mempersiapkan pembaharuan kepengurusan Forum Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan (TJSLP) atau CSR untuk periode 2025–2029. Persiapan ini ditandai dengan rapat koordinasi (rakor) yang digelar di ruang Harmoni Kantor Bapelitbangda, Senin (1/9/2025).
Rakor dipimpin Kepala Bapelitbangda Kabupaten Probolinggo, M. Sjaiful Efendi, bersama Ketua Forum CSR Kabupaten Probolinggo, Sugeng Nufindarko, serta dihadiri perwakilan pemerintah daerah, perusahaan, dan unsur pentahelix lainnya. Sejumlah perusahaan besar turut hadir, di antaranya PT PLN Nusantara Power UP Paiton, PT POMI-Paiton Energy, PT YTL Jawa Power, PG Wonolangan, Bank Jatim Cabang Kraksaan, Perum Perhutani, PT HM Sampoerna, dan PT Sasa Inti.
Forum ini membahas evaluasi kinerja TJSLP periode 2019–2024 sekaligus merumuskan strategi pembentukan kelembagaan CSR baru yang dinilai lebih efektif, partisipatif, serta mampu mendukung program prioritas Pemkab Probolinggo. Menurut Sjaiful, forum tidak hanya berfokus pada penyusunan struktur kepengurusan, tetapi juga membangun sistem pelaporan dan monitoring yang transparan dan akuntabel.
“Semua unsur pentahelix, mulai pemerintah, swasta, akademisi, masyarakat hingga media harus terlibat agar program CSR benar-benar memberikan dampak nyata bagi pembangunan daerah,” ujarnya.
Hasil rakor menyepakati pembentukan ulang Forum CSR periode 2025–2029 yang ditargetkan selesai dan dikukuhkan Bupati Probolinggo pada tahun ini. Struktur kelembagaan akan mengacu pada regulasi yang berlaku, yaitu Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati tentang TJSLP, dengan dua unsur utama: Tim Fasilitasi TJSLP dan Forum TJSLP yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Bupati.
Langkah awal yang ditempuh yakni pembentukan Tim TJSLP Kabupaten Probolinggo, dilanjutkan pembaharuan kepengurusan Forum TJSLP 2025–2029 melalui mekanisme musyawarah yang difasilitasi Bapelitbangda.
Sjaiful berharap forum CSR yang baru dapat menjadi mitra strategis Pemkab dalam mempercepat implementasi program unggulan kepala daerah menuju visi Kabupaten Probolinggo SAE (Sejahtera, Amanah-Religius, dan Eksis Berdaya Saing).
“Dengan sinergi pemerintah dan pelaku usaha, pemanfaatan dana CSR diharapkan lebih tepat sasaran dan mendukung pembangunan berkelanjutan di sektor pendidikan, kesehatan, lingkungan, hingga infrastruktur,” pungkasnya.