SURABAYA, detikkota.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menegaskan akan menindak tegas warga yang membuang sampah sembarangan, terutama di saluran air. Langkah ini diambil setelah munculnya genangan di sejumlah titik pada Rabu (5/11/2025), yang sebagian besar disebabkan oleh tumpukan sampah yang menyumbat aliran air.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, Dedik Irianto, menyatakan bahwa penyebab utama genangan bukan hanya curah hujan tinggi, tetapi juga rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan.
“Ini soal kesadaran masyarakat. Setiap hari kami terus mengimbau agar warga tidak membuang sampah sembarangan,” ujar Dedik, Senin (10/11/2025).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurutnya, Pemkot Surabaya telah menyediakan Tempat Pembuangan Sementara (TPS) dan layanan pengangkutan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Namun, masih ada warga yang memilih membuang sampah ke sungai, bahkan saat hujan deras.
“Masih ditemukan masyarakat yang memanfaatkan derasnya aliran sungai saat hujan untuk membuang sampah. Ini jelas melanggar,” tambahnya.
Dedik mengungkap, petugas DLH sering menemukan sampah berukuran besar di saluran air seperti kasur, sofa, hingga potongan kayu. Tindakan tersebut dapat dikenai sanksi tindak pidana ringan (tipiring) sesuai Peraturan Daerah (Perda) Nomor 5 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Sampah dan Kebersihan.
“Sanksinya berupa denda mulai Rp75 ribu hingga Rp50 juta, atau kurungan maksimal enam bulan,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa penegakan aturan dilakukan secara progresif dan terdata dalam sistem aplikasi DLH. Jika pelanggar mengulangi perbuatannya, maka sanksinya akan diperberat.
Tim Yustisi DLH Surabaya bersama kepolisian juga rutin berpatroli untuk menegakkan aturan sekaligus memberikan edukasi kepada warga. “Hampir setiap hari kami menerima laporan dari tim yustisi soal warga yang kedapatan membuang sampah sembarangan,” kata Dedik.
Sebagai langkah pencegahan, Pemkot Surabaya juga menyediakan TPS dengan fasilitas bulky waste untuk menampung sampah besar seperti perabot rumah tangga.
“Kami sudah menyiapkan TPS-TPS dengan area luas agar bisa menampung bulky waste, terutama yang diangkut dengan armada compactor,” ujarnya.
Selain fokus menjaga kebersihan, DLH Surabaya juga melakukan perantingan pohon untuk mencegah pohon tumbang saat cuaca ekstrem. Dedik mengimbau masyarakat agar waspada dan tidak berlindung di bawah pohon atau papan reklame saat angin kencang dan hujan deras.
“Mari bersama-sama menjaga kebersihan dan keselamatan lingkungan kita,” pungkasnya.
Penulis : Sur
Editor : Red







