SUMENEP, detikkota.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Jawa Timur telah menyalurkan bantuan kepada 300 penerima, baik lansia dan kaum disabilitas.
Hanya saja, jumlah penerima bantuan di wilayah daratan dan kepulauan timpang. Penerima lebih banyak diterima oleh lansia dan kaum disabilitas asal daratan.
Dari data yang ada, lansia penerima manfaat asal kecamatan daratan sebanyak 120 orang, sementara asal kecamatan kepulauan hanya 30 penerima. Katimpangan juga terjadi pada penerima bantuan penyandang disabilitas. Jumlah penerima asal kecamatan daratan sebanyak 136 orang dan asal kecamatan kepulauan hanya 14 orang. Totalnya ada 300 penerima yang mendapatkan bantuan.
Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Sumenep, Achmad Dzulkarnain mengatakan, bantuan yang diberikan oleh pemerintah berupa sembako dan perlengkapan kebersihan diri dengan nilai Rp 1 juta.
“Bantuan berupa beras 20 kilogram, 2 liter minyak goreng, 1 kilogram gula pasir, 1 botol kecap manis, dan 2 kaleng sarden. Lalu, 2 kotak susu instan, biskuit, madu, handuk, sabun mandi cair, pasta gigi, sikat gigi, dan goodie bag,” rincinya, Senin (19/6/2023).
Menurutnya, bantuan sosial yang diberikan kepada lansia dan penyandang disabilitas tersebut hanya 1 kali. Setiap penerima dianggarkan mendapat bantuan Rp 1 juta.
”Bukan berupa uang, melainkan berupa sembako dan perlengkapan mandi,” imbuh Dzulkarnain.
Dia menjelaskan bahwa, bantuan tersebut bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Sumenep tahun anggaran 2023.
”Memang tidak semua lansia dan penyandang disabilitas mendapatkan bansos. Sebab, anggaran yang kami miliki terbatas,” ucapnya.
Dzulkarnain menambahkan, berdasarkan data, penerima bantuan paling banyak berada di kawasan daratan. Karena itu, otomatis jumlah penerima di wilayah kepulauan sedikit.
”Yang menerima bansos sudah jadi binaan kami. Kalau nanti ada yang meninggal, kami ganti penerimanya. Jika anggaran mencukupi, kami bisa tambah,” pungkasnya.