SUMENEP, detikkota.com – Seleksi Duta Wisata Kacong tor Cebbing Sumenep 2023 saat ini memasuki masa karantina. Sebanyak 24 peserta atau 12 pasang peserta yang lolos hingga babak ini.
Selama masa karantina, mereka dikumpulkan di salah satu hotel di Kabupaten Sumenep. Setiap hari, mereka diberikan pembekalan berbagai macam materi dengan menghadirkan tutor yang ahli di bidangnya.
Salah seorang tutor bidang budaya, Ibnu Hajar menuturkan, dirinya berharap calon duta wisata yang akan dipilih dari peserta yang sedang dikarantina itu mampu membangun dan memahami nilai-nilai kebudayaan.
Paling tidak, lanjutnya, mereka mampu melestarikan kebudayaan serta memahami filosofi dan nilai-nilai kearifan lokal yang ada.
“Mereka tahu ada nyadhar, ada rasol, ada ojung dan sebagainya. Tetapi, mereka belum mengetahui makna filosofis dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya”, jelas Ibnu.
Dirinya khawatir, para kontestan yang saat ini sedang menjalani masa karantina itu mulai tercerabut dari akar kebudayaannya. Kekhawatiran itu terbukti, saat tes membuat pantun berbahasa Madura di akhir pemberian materi tentang kebudayaan, mayoritas dari peserta tidak bisa.
“99 persen dari peserta tidak bisa membuat pantun bahasa Madura. Padahal, Madura ini kan identik dengan pantun”, imbuhnya.
Menurutnya, tugas itu tidak hanya menjadi tanggung jawab Budayawan, tetapi menjadi tanggung jawab bersama agar generasi muda tidak tercerabut dari akar budayanya sendiri.
“Terutama Pemkab Sumenep sebagai penentu kebijakan untuk memberikan pemahaman terhadap nilai-nilai dan simbol kebudayaan pada generasi muda”, harapnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Sumenep Moh. Iksan, menjelaskan bahwa, tahapan seleksi Duta Wisata Kacong tor Cebbing Sumenep 2023 sudah berjalan.
“Nantinya akan dipilih 12 pasangan putra-putri. Saat ini sudah memasuki proses karantina, audisi sudah dilaksanakan untuk dipilih 24 peserta atau 12 pasang,” jelasnya.
Pada tanggal 18 Maret 2023 akan dilaksanakan grand final untuk menyaring putra-putri terbaik menuju 8 besar. Rencananya akan dilaksanakan di Universitas Bahaudin Mudhary Madura (Uniba Madura).
“Dari 8 besar nanti dipilih lagi menjadi 5 besar, untuk kemudian diambil pasangan Kacong tor Cebbing,” jelasnya.(red)
SUMENEP, detikkota.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sumenep, Jawa...
SUMENEP, detikkota.com - Ketua Asosiasi Petani Pangan Indonesia (APPI) Jawa...
SUMENEP, detikkota.com - Serangan hama tikus pada lahan pertanian di...
SUMENEP, detikkota.com - Penasihat Hukum (PH) korban kasus fraud di...