PROBOLINGGO, detikkota.com – Upacara peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) 2025 berlangsung khidmat di Stadion Bayuangga Kota Probolinggo, Selasa (9/12). Kegiatan tersebut dihadiri Wali Kota Probolinggo dr. Aminuddin, Wakil Wali Kota Ina Dwi Lestari, unsur Forkopimda, dan ratusan peserta dari berbagai kalangan.
Kajari Kota Probolinggo Lilik Setiyawan bertindak sebagai inspektur upacara. Seluruh petugas upacara berasal dari Kejari Kota Probolinggo, sementara pasukan pengibar bendera Merah Putih merupakan pelajar terpilih dari sejumlah sekolah. Upacara juga diiringi Korsik Manggala Praja Pemerintah Kota Probolinggo.
Dalam amanatnya, Lilik menegaskan bahwa peringatan Hakordia bukan sekadar agenda seremonial tahunan. Ia menilai korupsi sebagai kejahatan yang merusak masa depan bangsa, sehingga pemberantasannya menjadi bagian dari upaya memakmurkan rakyat sesuai tema tahun ini, “Berantas Korupsi untuk Kemakmuran Rakyat.”
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Lilik menekankan bahwa korupsi merupakan pelanggaran terhadap prinsip keadilan dan berdampak langsung pada hilangnya hak-hak masyarakat. Ia juga mengingatkan para pelajar agar membangun integritas sejak dini, sebab perilaku koruptif dapat berawal dari kebiasaan kecil yang dibiarkan.
Pada kesempatan tersebut, Lilik memaparkan data Indonesian Corruption Watch (ICW) tahun 2024 yang mencatat potensi kerugian negara akibat korupsi mencapai Rp279,9 triliun. Menurutnya, angka itu menggambarkan besar dampak korupsi terhadap pembangunan dan pelayanan publik.
Ia menegaskan bahwa Kejaksaan RI memiliki peran penting dalam penegakan hukum yang profesional dan berintegritas serta mendukung agenda besar pemerintah menuju tata kelola negara yang bersih dan efektif.
Upacara Hakordia kali ini turut menampilkan Tari Pendidikan Anti Korupsi yang dibawakan 100 pelajar SD dan SMP se-Kota Probolinggo. Tarian tersebut menggambarkan upaya penanaman nilai antikorupsi sejak usia dini dan menjadi simbol peran generasi muda dalam menjaga masa depan bangsa.
Peringatan Hakordia 2025 di Kota Probolinggo ditutup dengan ajakan kepada seluruh masyarakat untuk terus memperkuat komitmen menolak korupsi dan menegakkan integritas demi terwujudnya Indonesia yang bersih dan berkeadilan.
Penulis : Yul/Fa
Editor : Yul/Fa/Red







