SUMENEP, detikkota.com – Seorang peserta kegiatan Perkemahan Kamis-Jum’at (Perkajum) dari Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-Guluk, dilaporkan meninggal dunia akibat tenggelam di DAM atau bendungan yang terletak di Dusun Paojajar, Desa Prancak, Kecamatan Pasongsongan, Kabupaten Sumenep, Jumat (1/8/2025) sekitar pukul 11.30 WIB.
Korban diketahui bernama Moh. Ainur Rafky (15), pelajar asal Dusun Kebun, Desa Bringsang, Kecamatan Giligenting, Kabupaten Sumenep. Peristiwa nahas ini terjadi saat kegiatan pramuka tengah berlangsung, dan peserta diarahkan untuk mandi menggunakan gayung di lokasi DAM.
“Panitia telah memberikan instruksi kepada seluruh peserta untuk tidak berenang ke tengah dan hanya mandi menggunakan gayung di tepi DAM. Bahkan pembatas telah dibuat sebagai penanda. Namun, korban diduga melewati batas tersebut,” jelas Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti, S.H., dalam keterangan resmi.
Sekitar pukul 11.30 WIB, saksi yang merupakan pembina pramuka melihat keributan di antara peserta. Mereka berteriak dan menunjukkan bahwa seseorang berada di tengah DAM dalam kondisi tenggelam. Yang terlihat hanya ujung jari korban. Seorang rekan korban sempat mencoba menolong dengan melompat ke air, namun tidak berhasil.
“Melihat situasi tersebut, pembina lainnya segera melakukan pencarian secara manual dengan menyelam, namun tidak membuahkan hasil. Warga sekitar kemudian turut membantu, dan setelah sekitar dua jam, jasad korban akhirnya ditemukan dan langsung dievakuasi,” lanjut AKP Widiarti.
Petugas medis dari Puskesmas Pasongsongan yang tiba di lokasi memastikan korban telah meninggal dunia. Berdasarkan hasil visum luar, ditemukan luka lecet pada pelipis mata sekitar dua sentimeter, serta darah keluar dari kedua mata dan telinga korban.
“Jenazah korban telah dipulangkan ke kampung halamannya di Desa Bringsang, Kecamatan Giligenting, didampingi oleh pembina pramuka. Saat ini, keluarga korban masih dalam perjalanan dari Jakarta untuk proses pemakaman,” terang Widiarti.
Pihak kepolisian menyatakan telah melakukan sejumlah langkah penanganan, antara lain mendatangi lokasi kejadian, mengumpulkan keterangan saksi, meminta visum, dan melakukan penyelidikan lebih lanjut. Koordinasi juga dilakukan dengan Kapolsek Giligenting AKP Mawardi, tokoh agama setempat, serta Kepala Desa Bringsang.