SUMENEP, detikkota.com – Para petani merasa khawatir pupuk bersubsidi akan mengalami kelangkaan di musim tanam kedua nanti. Kekhawatiran itu terungkap dalam acara serap aspirasi yang digelar Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumenep, H Zainal Arifin, di Balai Desa Tambaksari, Kecamatan Rubaru Kabupaten Sumenep.
“Ketika saya mengadakan reses, para petani berkeluh kesah. Mereka khawatir akan adanya kelangkaan pupuk bersubsidi. Karena itu, saya akan terus mengawal kasus penyelundupan pupuk bersubsidi sampai tuntas,” tegas H. Zainal Arifin, Kamis (23/3/2023).
Karena itu, pihaknya telah berkoordinasi dengan organisasu perangkat daerah (OPD) terkait untuk memastikan stok pupuk bersubsidi tetap tersedia bagi petani.
“Keterangan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Sumenep, untuk tahun 2023 ini pupuk bersubsidi dijamin tidak akan mengalami kelangkaan,” imbuhnya.
Pihaknya juga telah bertemu dan berkoordinasi dengan Bupati Sumenep, Achmad Fauzi, dan dia memastikan pupuk bersubsidi untuk para petani aman.
“Ketersediaan pupuk berkaitan drngan hasil panen. Jika hasil panen bagus, maka Kabupaten Sumenep bisa mandiri dalam memenuhi kebutuhan beras masyarakat,” jelasnya.
H Zainal berharap masyarakat juga proaktif untuk mengikuti berbagai program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep dalam memberdayakan dan melindungi petani, seperti Petani Mandiri Benih (PMB) dan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).
Sebelumnya, Polres Sumenep berhasil menggagalkan upaya penyelundupan pupuk bersubsidi sebanyak 18 ton ke luar Madura, pada Rabu (15/3/2023) lalu.
Dari pengungkapan kasus tersebut, Polisi mengamankan 2 sopir truk, yaitu IH (40), warga Kabupaten Pamekasan, dan H (24) asal Kabupaten Sampang. Keduanya telah ditetapkan sebagai tersangka.
Selain itu, Polres Sumenep juga menyita 18 ton pupuk bersubsidi dengan jenis Urea dan Phonska beserta 2 unit truk.(ali/red)