Polres Sumenep Sebut Stok Melimpah Jadi Motif Penyelundupan Pupuk Bersubsidi ke Luar Madura

Jumat, 7 April 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SUMENEP, detikkota.com – Polres Sumenep mengungkapkan motif dari penyelundupan pupuk bersubsidi di wilayah hukumnya karena stok pupuk yang melimpah akibat para petani mengalami gagal panen.

Hal itu disampaikan oleh Kanit Pidum, Ipda Siraj, saat memberikan keterangan dalam audiensi bersama dengan Aliansi BEM Sumenep di ruang video conferences Mapolres setempat, Kamis (6/4/2023).

Menurutnya, 18 ton pupuk bersubsidi yang akan rencananya akan didistribusikan ke luar Madura itu, didapatkan dari petani yang tergabung dalam Kelompok Tani (Poktan).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kata dia, dengan kondisi cuaca yang tidak menentu, para petani yang sebelumnya sudah mengajukan jatah pupuk bersubsidi, tidak dapat menjalankan kegiatan bercocok tanam secara maksimal.

Khawatir mengalami kerugian akibat pupuk bersubsidi yang dimiliki tidak terpakai, lanjutnya, sejumlah petani memilih untuk menjual pupuknya kepada tersangka W.

“Kondisi cuaca saat ini yang membuat sejumlah petani gagal bercocok tanam, sehingga barang yang sebelumnya diajukan ke kios, saat datang itu sudah tidak terpakai dan melimpah,” ungkapnya.

Pernyataan itu kemudian berbanding terbalik dengan keterangan yang didapatkan dari anggota Aliansi BEM Sumenep, yang hadir dalam audiensi.

Mereka menyebut, berdasarkan hasil survei di lapangan. Pihaknya telah sering mendapatkan keluhan dari para petani mengenai kelangkaan pupuk bersubsidi.

Bahkan, tak jarang kata mereka gagal panen salah satunya disebabkan karena sulitnya mendapatkan pupuk bersubsidi. Sementara harga pupuk non-subsidi sangat tinggi dan sulit dijangkau.

“Kami sudah sering kali mendapati keluhan dari petani, bahkan turun langsung ke lapangan dan menemukan bahwa pupuk bersubsidi di Sumenep ini langka,” tandasnya.(ali/red)

Berita Terkait

Produksi Garam Rakyat Pamekasan Anjlok Akibat Cuaca Tak Stabil
Dua Santri Asal Sampang Jadi Korban Meninggal Tragedi Runtuhnya Ponpes Al Khoziny Sidoarjo
GMNI Sumenep Ultimatum BPN: Tuntut Penyelesaian Konflik Agraria dalam 2×24 Jam
Said Abdullah: Pertahanan Semesta Bukan Sekadar Strategi Militer, Tapi Tanggung Jawab Bangsa
Pasca Kebakaran, PBM SDN Potoan Daya 2 Pamekasan Tetap Berlangsung di Rumah Warga dan Musala
Korsleting Diduga Jadi Penyebab Kebakaran SDN Potoan Daya 2 Pamekasan
Menjadi Wajah Baru Komunikasi Publik: Duta Wicara Jawa Timur 2025 Hadir Pertama Kalinya!
Komunitas Kanca Pendidikan Gelar Festival Permainan Tradisional 2025 di Sumenep

Berita Terkait

Selasa, 7 Oktober 2025 - 15:58 WIB

Produksi Garam Rakyat Pamekasan Anjlok Akibat Cuaca Tak Stabil

Selasa, 7 Oktober 2025 - 08:48 WIB

Dua Santri Asal Sampang Jadi Korban Meninggal Tragedi Runtuhnya Ponpes Al Khoziny Sidoarjo

Senin, 6 Oktober 2025 - 17:04 WIB

GMNI Sumenep Ultimatum BPN: Tuntut Penyelesaian Konflik Agraria dalam 2×24 Jam

Senin, 6 Oktober 2025 - 14:37 WIB

Said Abdullah: Pertahanan Semesta Bukan Sekadar Strategi Militer, Tapi Tanggung Jawab Bangsa

Senin, 6 Oktober 2025 - 13:23 WIB

Pasca Kebakaran, PBM SDN Potoan Daya 2 Pamekasan Tetap Berlangsung di Rumah Warga dan Musala

Berita Terbaru