SUMENEP, detikkota.com – Gencarnya upaya yang dilakukan oleh Gerakan Pemuda Segitiga Desa (GPS Desa) yang mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Jawa Timur segera melakukan perbaikan jalan poros penghubung 2 kecamatan di Desa Gapura Tengah, Kecamatan Gapura hingga Desa Tamidung, Kecamatan Batang-Batang mendapat respon Bupati setempat.
Bupati Sumenep, Achmad Fauzi merespon positif gerakan yang dilakukan oleh sejumlah pemuda asal 2 desa tersebut dan berjanji akan segera memperbaiki jalan penghubung Desa Gapura Tengah dan Desa Tamidung tersebut.
Dia menegaskan, Pemkab Sumenep akan segera menindaklanjuti perbaikan jalan tersebut yang diklaim telah rusak selama 14 tahun.
“Melalui anggaran APBD perubahan Pemkab Sumenep akan melakukan perbaikan jalan itu dan akan dilanjutkan tahun depan dengan APBD murni,” jelas Bupati Achmad Fauzi, Senin (19/6/2023).
Pihaknya berharap dengan adanya perbaikan jalan yang dilakukan Pemkab Sumenep mobilitas perekonomian masyarakat sekitar akan semakin membaik dan meningkat.
“Apabila sudah selesai tentu akan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” imbuhnya.
Sementara itu, Kades Gapura Tengah, H. Nur Chalish menyampaikan terima kasih kepada Bupati Sumenep atas respons positif dalam menanggapi aspirasi para tokoh masyarakat, kiai dan pemuda terkait upaya perbaikan jalan tersebut.
“Atas nama pribadi dan mewakili masyarakat ulama, kiai dan pemuda masyarakat khususnya Gapura Tengah yang selama ini dengan gotong royong bergerak bersama, kami menyampaikan terima kasih kepada Bapak Bupati Sumenep Achmad Fauzi,” kata Kades Nur Chalish.
Pihaknya menilai, respon cepat Bupati Fauzi menandakan bahwa dia merupakan sosok pemimpin yang selalu terbuka terhadap masyarakatnya dengan berbagai aspirasi yang bersifat positif demi kemajuan Kabupaten Sumenep.
“Gerakan yang dilakukan masyarakat, ulama, kiai, dan pemuda sungguh sangat luar biasa kerena hal ini dapat menjadi contoh untuk generasi selanjutnya dalam upayanya untuk memajukan ekonomi, akses jalan dalam desanya,” pungkasnya.
Sebelumnya, berbagai upaya telah dilakukan oleh pemuda yang tergabung dalam Gerakan Pemuda Segitiga Desa (GPS-Desa) dalam menyuarakan masalah tersebut.
Bahkan, masyarakat 2 desa tersebut bersama ulama dan kiai serta para pemuda desa melakukan gerakan dengan menggelar Rokat Jhelen pada Rabu, 14 Juni 2023 lalu.