SUMENEP, detikkota.com – Sumawi (52), warga Dusun Banakaja RT 04/RW 03 Desa Pakondang, Kecamatan Rubaru, Kabupaten Sumenep, kini hanya bisa bersikap pasrah setelah beberapa pekan lalu tempat tinggalnya ambruk akibat intensitas curah hujan yang cukup tinggi selama beberapa hari.
Sumawi yang tinggal bersama dengan saudaranya yakni Sunab (56), setiap harinya bekerja sebagai tukang becak. Namun, akibat bencana tersebut barang-barang yang dia miliki untuk sementara diletakkan di rumah saudaranya.
Bukan tanpa alasan, Sumawi saat ini mencoba membangun tenda dengan terpal untuk dijadikan tempat istirahat dan tidur dengan beralas tikar, apabila ada hujan dan angin yang sangat kencang ia langsung pindah numpang ke rumah sekitar.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Alhamdulillah, kemarin sudah ada bantuan dari BPBD Sumenep, ini sudah dibentuk tenda, tapi sekarang saya bingung bagaimana untuk membangun kembali rumah ini,” ucapnya, saat disambangi awak media di rumahnya, Senin (1/2/2021).
Ditanya mengenai bantuan dari pemerintah, dia mengaku sampai saat ini belum ada, baik dari pemerintah desa maupun daerah dan juga pemerintah pusat. Padahal kondisinya sangat memperihatinkan, dirinya jelas merupakan keluarga tidak mampu.
Dari sekian banyaknya jenis bantuan, terutama saat pandemi Covid-19 seperti saat ini yang dikucurkan oleh Pemerintah Pusat untuk masyarakat. Namun tak satupun dari jenis bantuan tersebut yang diberikan kepada Sumawi.
Menurutnya, sempat sebelumnya ada dari aparat Pemerintah Desa setempat meminta KTP untuk diajukan bantuan, namun setelah ditindaklanjuti lagi justru KTPnya hilang tanpa jejak apapun. “Bantuannya tidak dapat, malah KTP saya hilang,” terangnya.
Dia berharap terhadap pemerintah daerah untuk bisa membangun rumahnya kembali yang sudah rata itu, karena akibat bencana yang sudah menimpanya, sehingga dia bisa hidup normal kembali.
“Walaupun saya hanya hidup berdua, saya cuman bisa berdoa dan berharap agar bisa hidup normal kembali, dan bisa membangun tempat tinggal kembali,” tukasnya.
Sementara pihak Pemerintah Desa (Pemdes) saat dikonfirmasi awak media mengenai warga tersebut, Kepala Desa Pakondang mengaku tidak tau tentang warganya yang tertimpa musibah.
Dikonfirmasi berlanjut, Pemerintah Desa Pakondang, melalui Kepala Desa Heriyanto mengaku, bahwa sudah melaporkan hal tersebut ke pihak Pemerintah Kabupaten dengan dalih menunjukkan bantuan yang dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
“Alhamdulillah sudah ada bantuan berupa sembako dan terpal dari Pemerintah Kabupaten,” kata Heriyanto, Kades Pakondang saat dikonfirmasi via WhatsApp, Minggu (31/1).
Bahkan, lebih lanjut dihubungi secara langsung melalui sambungan telephone, Kades Pakondang terkesan tidak mau banyak komentar terhadap nasib warganya, lalu memblokir WhatsApp awak media. (Md)







