PATI, detikkota.com – Calon Bupati Pati, Sudewo menyanggah pernyataan yang dilontarkan PPP Kabupaten Pati yang merasa tidak dihargai atau tidak dianggap sebagai partai pengusung.
Bantahan Sudewo mengemuka, lantaran PPP Pati melalui Sekretarisnya, Zamroni membuat pernyataan yang diunggah media menyebut pihak Sudewo tidak mendaftarkan PPP ke KPU Pati sebagai salah satu pengusung, namun sekadar partai pendukung.
Sikap PPP itu yang kemudian bersama PAN mengusung pasangan calon lain dan telah mendaftarkannya ke KPU, Kamis (29/08) malam. Dan keluar dari barisan koalisi partai pengusung Sudewo-Risma Ardhi Chandra.
“Saya menyanggah pernyataan PPP Kabupaten Pati yang cenderung fitnah dan memutar-balikan fakta”, tegas Sudewo, Jumat (30/08/24).
Ia membeberkan, saat pendaftaran ke KPU Pati, pimpinan DPC PPP telah ditunggu hingga detik akhir input sistem informasi pencalonan (silon) KPU, namun mereka tidak kunjung datang.
“Meskipun PPP belum bisa masuk silon sebagai partai pengusung, kami bicara (memperjuangkan) di hadapan Komisioner KPU dan Bawaslu agar PPP disusulkan sebagai partai pengusung. Bisa dilihat bukti rekaman videonya”, tambahnya.
Selain itu, ungkap Sudewo, pasca pendaftaran di hari Rabu (28/08), yakni malam harinya sekira pukul 20.00 WIB, pihaknya mengadakan pertemuan dan membangun komunikasi dengan Ketua Desk Pilkada PPP, Suwito, yang juga anggota DPRD Kabupaten Pati.
Pertemuan berlangsung di Cafe Omah Jahe, Jalan Kolonel Sugiono-Pati. Pembicaraan dalam rangka koordinasi itu, meminta dan mengajak PPP tetap dalam koalisi bersama Sudewo.
“Jadi, apa yang disampaikan Zamroni selaku Sekretaris DPC PPP itu, murni fitnah”, lanjutnya.
Namun demikian, Sudewo mengaku tidak kaget atas sikap PPP, yang kemungkinan dalam kontestasi Pilkada ini akan selalu ‘menyerang’ pihaknya.
“Karena memang sejak dari awal, niatnya kepada kami tidak baik. PPP adalah salah satu aktor yang ingin menggagalkan kami sebagai calon. PPP juga adalah aktor pembentukan (skenario) calon tunggal pada Pilkada Pati”, ungkap Sudewo.
Persoalan PPP kemudian memutuskan mengusung calon lain, menurutnya, sepenuhnya menjadi hak PPP dan itu harus dihormati.
“Namun, fitnah ini tegas harus kami sanggah supaya ada pendidikan politik yang baik kepada masyarakat. Kita laksanakan demokrasi Pilkada dengan etika dan moral. Jangan menebar fitnah”, pintanya.
Sudewo juga mengajak masyarakat yang mencintai Kabupaten Pati untuk melaksanakan jalannya demokrasi dengan aman dan kondusif.
Disisi lain, ketika hendak dikonfirmasi di kantornya, ruang Fraksi PPP DPRD Pati, Jumat (30/08) pagi, Suwito sedang tidak berada ditempat.
Pada Pilkada 27 November mendatang, pasangan Sudewo-Risma Ardhi Chandra sebagai Calon Bupati-Wakil Bupati Pati yang diusung koalisi partai, yakni Gerindra, Nasdem, PKB, Golkar, PSI, Perindo, Gelora dan PKN.