SUMENEP, detikkota.com – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur mencatat sejak awal Ramadhan hingga menjelang Idul Fitri 1444 Hijriyah kabupaten paling timur di Madura itu mengalami inflasi 0,67%. Inflasi disebabkan oleh 11 kelompok komuditas yang mengalami peningkatan.
Kelompol komuditas yang mengalami inflasi tertinggi di antaranya kelompok transportasi sebesar 12,47%, makanan jadi dan tembakau sebesar 8,84%, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 6,81%.
Kepala BPS Kabupaten Sumenep, Ribut Hadi Candra menjelaskan, hingga mendekati Hari Raya Idul Fitri harga sejumlah komuditas diprediksi belum turun. Pihaknya berupaya mengatasinya dengan menggelar rapat nasional tentang inflasi, yang rutin diikuti semua Kabupaten/kota di Indonesia.
“Dalam rapat itu dilakukan evaluasi indeks harga serta mencari solusi penyelesaian inflasi dari masing-masing kabupaten/kota.” ujarnya, Jumat (14/4/2023).
Selain itu, pemerintah pusat melakukan deteksi daerah yang mengalami surplus dan minus untuk dibantu pendistribusiannya.
“Beberapa pemerintah daerah menggelar pasar murah dan operasi pasar di wilayah masing-masing,” pungkasnya.(red)