BEKASI, detikkota.com – Dewan Pimpinan Pusat Forum Pemuda (DPP FT) NTT mendesak pihak Kepolisian segera menangkap dan mengusut tuntas serta memenjarakan kasus penghadangan dan pengeroyokan FT NTT yang terjadi di Kampung Gabus Tengah, Desa Srijaya, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi.
“Kami meminta supaya pihak kepolisian mengusut tuntas para pelaku pengeroyokan dan penjarahan,” ujar Ketua umum DPP FP NTT, Yohanes Hiba Ndale.
Kasus pengeroyokan ini bermula usai hajatan pernikahan warga NTT di Kampung Gabus Kampung Gabus Tengah, Desa Srijaya, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi.
Salah satu pemuda NTT yang mengikuti acara tersebut, Lynce mengatakan, kejadian penghadangan dan pengeroyokan yang dilakukan oleh warga kampung Gabus kepada anak-anak NTT itu terjadi usai hajatan pernikahan.
Menurutnya, pada pukul 00.00 WIB, hajatan pernikahan sudah usai. Namun, saat keluar dari lokasi hajatan pernikahan tersebut, masa dari kampung Gabus menghadang dengan menggunakan senjata tajam dan melakukan tindakan pengeroyokan
“Karena setahu saya saat kejadian jam 12 malam, pesta sudah selesai dan pas pulang kami di jalan masuk perumahan sudah di hadang dan bersenjata tajam,” sebutnya kepada awak media lewat WhatsApp, Selasa (06/12/2022).
Ia mengatakan, Ketua FP NTT Bekasi, Jhon Florez pun sudah meminta maaf kepada warga setempat yang menghadang. Namun warga Kampung Gabus tetap tidak terima dan mereka malah mengayunkan senjata tajam ke dirinya dan masyarakat NTT di acara tersebut.
“Lalu Abang-abang termasuk abang (Jhon Florez/Ketua FP NTT Bekasi) ditengah-tengah berdiri sambil minta maaf dan teriak tahan, sabar, tapi tetap aja anak-anak tanggung yang pegang celurit beberapa kali ayun ke arah bang John. Saya agak perhatikan, tapi dari jauh samar-samar saya lihat ada yang pakai baju jawara, karena gelap saya gak liat warna apa,” sebut Lynce dalam keterangan tertulisnya itu.
Lynce mengatakan, ketika warga Kampung Gabus menghadang, warga NTT yang berada disitu tidak bereaksi atau melawan. Namun, pihak dari warga Kampung Gabus tetap ngotot dan mengayunkan senjata tajam ke warga NTT disitu.
Disaat itu juga, salah satu warga NTT Vincent Lalong telah berlumuran darah akibat hantaman senjata tajam.
“Semua panik suasana mencekam dr pihak kita tidak ada yang melawan karena ingat dalam kemah dan rumah sekitar adalah tetangga tuan pesta tentunya ada anak-anak dan ibu-ibu. Saat saya lihat BP Vincent berdarah di gotong dari kerumunan saya ditugaskan KK John untuk jaga bapak Vincent,” sambungnya.
Tidak hanya pengeroyokan, warga Kampung Gabus pun merusak atau menghancurkan kendaraan kurang lebih ada 5 unit mobil milik warga NTT.
Sejumlah Forum Pemuda NTT pun sudah mendatangi Kapolres Bekasi. Mereka pun meminta Kapolres Bekasi untuk segera mengusut tuntas dan menangkap semua pelaku penghadangan dan pengeroyokan tersebut.
Pembina DPP FP NTT Mikel JM Atamouh sudah menghubungi Kapolres Bekasi Gion Arif agar persoalan ini segera di usut tuntas lewat WhatsAPP.
“Saya hanya mau tanya dengan tindakan dari pihak bpk setelah ada LP kami kemarin atas kasus tersebut thx,” tulis Mikel kepada Gion.
Kapolres mengatakan, pihaknya akan melakukan langkah penyelidikan dan penyidikan sesuai prosedurnya.
“Baik pak, kami akan lakukan penyelidikan dan penyidikan sesuai prosedurnya,” kata Kapolres Bekasi Gion. (FR)