Usir Pekerja, Warga Gersik Putih Hentikan Paksa Penggarapan Tambak Garam

Rabu, 5 April 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SUMENEP, detikkota.com – Warga Desa Gersik Putih, Kecamatan Gapura, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur menghentikan paksa kegiatan pembangunan tambak garam di kawasan pantai desa setempat, pada Rabu (5/4/2023) pukul 04.00 WIB dini hari.

Mereka mengusir puluhan pekerja yang didatangkan oleh investor yang difasilitasi oleh Pemerintah Desa setempat.

Aksi warga tersebut sebagai bentuk upaya mempertahankan supaya kawasan pesisir pantai tersebut tidak dibangun tambak garam. Selama ini, pihak penggarap dari luar desa dan Pemerintah Desa Gersik Putih ngotot untuk tetap membangun tambak dengan mereklamasi pantai, meski tindakan itu ditolak warga.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

”Memang sejak kemarin kami mendengar informasi bahwa pembangunan tambak akan dimulai malam hari pukul 02.00 WIB. Sehingga, sejak sebelum saur kami pantau, dan setelah shalat subuh langsung bergerak ke lokasi untuk menghentikannya,” ungkap Ahmad Siddik, Ketua RT 01/RW 01 Dusun Gersik Putih Barat, Desa Gersik Putih.

Pengusiran terhadap pekerja berlangsung singkat. Tidak ada cekcok mulut antara warga dengan pekerja. Sebab, ketika massa datang pekerja langsung berhamburan meninggalkan lokasi.

Tidak cukup di situ, warga kemudian bergerak menuju Balai Desa setempat untuk menemui Kepala Desa, Mohammad Muhab. Sebab, di lokasi warga tidak satupun menemui perwakilan Pemerintah Desa dan investor.

Kesal tidak mendapatkan satu perangkatpun di Balai Desa, warga menyegel balai dengan mamasang kayu dan besi di pintu masuk.

”Penyegelan balai dilakukan sebagai bentuk protes. Sebab, kami merasa seperti tidak punya Pemerintahan Desa setelah aspirasia yang disampaikan dikesampingkan,” tandas Siddik.

Tidak puas dengan menyegel balai desa, warga melanjutkan aksinya dengan mendatangi rumah Kepala Desa. Lagi-lagi, warga kecewa karena Kades Mohab juga tidak ada di tempat. ”Katanya ada di Sumenep,” imbuhnya.

Sementara itu, Koordinator Gerakan Masyarakat Menolak Reklamasi (Gema Aksi), Amirul Mukminin menyatakan, aksi penghentikan paksa terhadap kegiatan penggarapan pembangunan tambak garam di pesisir pantai desa setempat buntut dari kekesalan warga. Pemerintah Desa terkesan tidak berpihak kepada warganya, melainkan berpihak pada investor.

”Ada kesan, Pemerintah Desa dan investor ngotot tanpa mempertimbangkan aspirasi warga. Makanya, jangan salahkan warga ketika penggarapan dimulai, dengan masang pancung untuk tambak, dihentikan paksa,” tuturnya.

Amirul menegaskan, pihaknya tidak akan putus asa untuk terus menolak rencana pembangunan tambak garam tersebut. Aksi serupa akan terus dilakukan untuk menunjukkan bahwa penggarapan lahan garam di pantai adalah masalah serius yang harus disikapi.

”Kami minta Pemkab Sumenep, dalam hal ini Bupati Achmad Fauzi juga hadir menyikapi masalah ini. Jangan biarkan warga berjuang sendiri untuk mempertahankan ruang hidupnya. Bagi kami, sebagai nelayan, pantai adalah lahan kehidupan,” pintanya.

Sebelumnya, investor dari luar yang difasilitasi Pemerintah Desa Gersik Putih akan membangun tambak garam seluas 41 hektar di kawasan pantai desa setempat. Warga menolak rencana tersebut. Sebab, selain dikhawatirkan merusak ekosistem dan berdampak buruk terhadap lingkungan sekitar, pembangunan tambak garam tersebut juga akan berdampak terhadap ekonomi warga sekitar. Karena, selama ini pantai tersebut menjadi tempat warga menangkap ikan dan mencari seafood.

Warga telah menyampaikan penolakannya ke Pemerintah Desa Gersik Putih dengan melakukan audiensi dan berunjuk rasa di lokasi pembangunan tambak garam. Bahkan, warga mengadukan persoalan tersebut ke Komisi II DPRD Sumenep.(red)

Berita Terkait

Gudang Rokok di Pamekasan Terbakar, Kerugian Capai Rp1 Miliar
Pemkab Sumenep dan PT Elnusa Kerja Sama Pemanfaatan Lahan untuk Transportasi Kepulauan
Gempa Sumenep 6,5 M Persempit Celah Reruntuhan Ponpes Sidoarjo, Korban Makin Terhimpit
BPRS Bhakti Sumekar Ekspansi, Buka Kantor Cabang di Pasean Pamekasan
Bupati Fauzi Pastikan Penanganan Cepat Korban Gempa di Kepulauan
Update Dampak Gempa: 132 Rumah Rusak, 6 Korban Luka di Sumenep
Gempa 6,5 SR Guncang Pulau Sapudi, Puluhan Rumah Rusak di Gayam dan Nonggunong
Operasi Dini Hari, Dua Pelaku Sabu Ditangkap di Arjasa Sumenep

Berita Terkait

Jumat, 3 Oktober 2025 - 10:10 WIB

Gudang Rokok di Pamekasan Terbakar, Kerugian Capai Rp1 Miliar

Kamis, 2 Oktober 2025 - 12:58 WIB

Pemkab Sumenep dan PT Elnusa Kerja Sama Pemanfaatan Lahan untuk Transportasi Kepulauan

Kamis, 2 Oktober 2025 - 08:47 WIB

Gempa Sumenep 6,5 M Persempit Celah Reruntuhan Ponpes Sidoarjo, Korban Makin Terhimpit

Rabu, 1 Oktober 2025 - 17:21 WIB

BPRS Bhakti Sumekar Ekspansi, Buka Kantor Cabang di Pasean Pamekasan

Rabu, 1 Oktober 2025 - 14:45 WIB

Bupati Fauzi Pastikan Penanganan Cepat Korban Gempa di Kepulauan

Berita Terbaru

Bupati Subang Reynaldy Putra Andita BR bersama Wakil Bupati Agus Masykur Rosyadi saat mengikuti Ziarah Nasional di Taman Makam Pahlawan (TMP) Cidongkol, Jumat (3/10/2025).

Pemerintahan

Bupati dan Wabup Subang Ikuti Ziarah Nasional di TMP Cidongkol

Jumat, 3 Okt 2025 - 11:05 WIB

Petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api yang membakar gudang rokok di Desa Sokalelah, Kecamatan Kadur, Pamekasan, Jumat (3/10/2025).

Peristiwa

Gudang Rokok di Pamekasan Terbakar, Kerugian Capai Rp1 Miliar

Jumat, 3 Okt 2025 - 10:10 WIB