Warga Gili Raje Lestarikan Kerapan Sapi Betina, Berharap Dapat Perhatian Pemkab Sumenep

Kamis, 13 Juli 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kerapan sapi betina, tradisi warga Pulau Gili Raje, Kecamatan Gili Genting, Kabupaten Sumenep saat musim kemarau tiba.

Kerapan sapi betina, tradisi warga Pulau Gili Raje, Kecamatan Gili Genting, Kabupaten Sumenep saat musim kemarau tiba.

SUMENEP, detikkota.com – Warga Pulau Gili Raja, Pulau/Kecamatan Gili Genting, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur terus mempertahankan budaya lokal. Salah satunya dengan cara melestarikan kerapan sapi betina.

“Kerapan sapi betina ini terus kami lestarikan sebagai upaya mempertahankan budaya lokal,” kata Elma, Ketua Penyelengara Kerapan Sapi Betina, Rabu (12/7/2023).

Kerapan sapi betina terbilang sangat unik dan hanya dilakukan oleh masyarakat Pulau Gili Raja. Biasanya, kerapan sapi menggunakan sapi jantan dan dilakukan di lapangan terbuka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sementara kerapan sapi betina dilakukan di ladang milik warga, pada musim kemarau tiba. Dimana sepasang sapi betina hiasi dengan aksesoris yang sangat bagus dan diiringi saronin, musik tradisional.

Kerapan sapi betina tersebut biasanya dimulai dari pembajakan tanah. Setelah itu, sepasang sapi dibiarkan lari lengkap dengan alat pembajak yang disebut masyarakat sengkel.

Untuk melestarikan, warga membentuk arisan yang dilaksanakan 1 kali selama sepekan secara bergantian.

“Tujuannya untuk meningkatkan kerukunan dalam bermasyarakat sekaligus meningkatkan sektor ekonomi di bidang ternak sapi,” jelas dia.

Menurutnya, sepasang sapi betina kerapan harganya bisa mencapai ratusan juta jika masuk dalam ketegori.

Pihaknya juga berharap agar kesenian kerapan sapi betina tersebut dilestarikan dan mendapat perhatian dari pemerintah Kabupaten Sumenep.

“Kami berharap Pemkab Sumenep melirik budaya kesenian kerapan sapi betina di Pulau Glli Raja. Kami harap tahun depan bisa masukkan kalender event tahunan karena hal ini perlu dilestarikan dan di promosikan,” pungkasnya.

Berita Terkait

Kobaran Semangat dari Canteng Koneng: Menjaga Nyala Batik Sumenep
Bupati Probolinggo Promosikan “The Seven Lakes Festival” di Jatim Fest 2025
Festival Musik Tepi Sawah Banyuwangi Meriah, Hadirkan Letto dan Neo Jibles
Hari Jadi ke-666, Kota Probolinggo Gelar Panggung Hiburan Rakyat di Stadion Bayuangga
Bupati Humbang Hasundutan Jadikan Banyuwangi Inspirasi Pengembangan Pariwisata
Bupati Sumenep: MEC 2025 Jadi Ajang Pelestarian Budaya dan Penggerak Ekonomi Kreatif
Whale Shark Raih Juara Lomba Souvenir Kabupaten Probolinggo 2025
Ribuan Warga Padati Madura Ethnic Carnival 2025 di Sumenep

Berita Terkait

Kamis, 2 Oktober 2025 - 09:57 WIB

Kobaran Semangat dari Canteng Koneng: Menjaga Nyala Batik Sumenep

Kamis, 2 Oktober 2025 - 08:35 WIB

Bupati Probolinggo Promosikan “The Seven Lakes Festival” di Jatim Fest 2025

Senin, 29 September 2025 - 10:09 WIB

Festival Musik Tepi Sawah Banyuwangi Meriah, Hadirkan Letto dan Neo Jibles

Sabtu, 27 September 2025 - 09:58 WIB

Hari Jadi ke-666, Kota Probolinggo Gelar Panggung Hiburan Rakyat di Stadion Bayuangga

Kamis, 25 September 2025 - 09:18 WIB

Bupati Humbang Hasundutan Jadikan Banyuwangi Inspirasi Pengembangan Pariwisata

Berita Terbaru