Mantan Pekerja Migran Indonesia Ini Sukses Berdayakan Jahe Merah, Omzet Rp. 10 Juta Perhari

Sabtu, 4 September 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PAMEKASAN, detikkota.com – Merintis bisnis bukanlah perkara yang mudah. Namun, dibutuhkan tekad yang kuat, usaha keras, serta kemauan untuk terus belajar. Seperti yang dialami Fathan (45), warga Dusun Salatreh, Desa Plakpak, Kecamatan Pegantenan, Kabupaten Pamekasan Madura, Jawa Timur.

Fathan, ditahun 2020 lalu sempat menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Brunei Darussalam dengan tujuan untuk meningkatkan taraf ekonominya. Namun, harapannya itu kandas dan ia hanya bisa bertahan setengah tahun lantaran adanya pandemi Covid-19.

“Awal mulanya saya merantau, jadi Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Brunei Darussalam, yaitu sekitar bulan Januari 2020. Itu ada covid-19 kan, makanya balik ke kampung,” katanya, Sabtu (4/9/2021)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kendati demikian, Fathan masih optimis. Ia mencoba mencari peluang-peluang bisnis, hingga akhirnya berinisiatif untuk melakukan bisnis budidaya jahe merah. Saat itu, modal awal yang dikeluarkannya sebesar Rp. 16 juta.

Walaupun di awal-awal merintis Fathan belum merasakan omzet yang besar dari penjualannya, namun ia tetap konsisten dengan usahanya. Bahkan, Ia mulai berinovasi dengan membuat jamu tradisional dari jahe merah itu sendiri.

Fathan tidak menyangka, produk jahe merahnya ternyata semakin diminati masyarakat. Kini, omzet yang didapat dari penjualannya di masa pandemi covid-19 terus mengalami peningkatan, yakni mencapai Rp. 10 juta perhari.

“Pembelinya banyak yang diluar kota, kemarin saya kirim ke Sleman, ada juga yang ke luar negeri. Kalau daerah yang ada di Indonesia ini sudah banyak lah, apalagi daerah lokal sini, sudah banyak yang beli,” sebutnya

Tak hanya sampai disitu, dengan semangatnya melakukan bisnis jahe merah, di tahun 2020-2021, lahan pertaniannya juga tidak hanya berada di Pamekasan, melainkan juga terdapat di seluruh wilayah Madura, seperti Sumenep, Sampang, dan Bangkalan. Total bibit yang ditanamnya mencapai 148 ribu. Sedangkan para pekerjanya berjumlah 40 orang lebih. (Fauzi)

Berita Terkait

Satpol PP Surabaya dan Bea Cukai Sidoarjo Amankan 9.500 Batang Rokok Ilegal
Ribuan Ibu PKK Meriahkan Maulid Nabi di Pasuruan dengan Tradisi Tukar Cowek
Satlantas dan Jasa Raharja Edukasi Keselamatan Lalu Lintas di SMA Muhammadiyah Sumenep
Pemerintah Genjot Program Ekonomi untuk Serap Jutaan Tenaga Kerja
36 Delegasi PMR Pamekasan Ikuti Jumbara X PMI Jatim di Gresik
Bupati Subang Buka Grand Final Pasanggiri Mojang Jajaka 2025
DPUTR Purwakarta Uji Kualitas Pasir Proyek Infrastruktur 2025
Wali Kota Surabaya Sidak Kelurahan Kebraon, Temukan Praktik Pungli Adminduk

Berita Terkait

Selasa, 16 September 2025 - 13:13 WIB

Satpol PP Surabaya dan Bea Cukai Sidoarjo Amankan 9.500 Batang Rokok Ilegal

Selasa, 16 September 2025 - 12:05 WIB

Ribuan Ibu PKK Meriahkan Maulid Nabi di Pasuruan dengan Tradisi Tukar Cowek

Selasa, 16 September 2025 - 12:03 WIB

Satlantas dan Jasa Raharja Edukasi Keselamatan Lalu Lintas di SMA Muhammadiyah Sumenep

Senin, 15 September 2025 - 23:22 WIB

Pemerintah Genjot Program Ekonomi untuk Serap Jutaan Tenaga Kerja

Senin, 15 September 2025 - 23:05 WIB

36 Delegasi PMR Pamekasan Ikuti Jumbara X PMI Jatim di Gresik

Berita Terbaru

Bupati Bangkalan Lukman Hakim melepas kontingen Jumbara PMR X di Pendopo Agung Bangkalan, Selasa (16/9/2025).

Daerah

46 Pelajar Bangkalan Ikuti Jumbara PMR X Jawa Timur

Selasa, 16 Sep 2025 - 10:01 WIB