SUMENEP, detikkota.com – Kebijakan Bupati Achmad Fauzi atas penggunaan batik tulis lokal sebagai seragam Aparatur Sipil Negara (ASN), di lingkungan Pemkab Sumenep dapat apresiasi pengrajin batik tulis lokal. Pasalnya kebijakan tersebut cukup menunjukkan keberpihakan Bupati Sumenep kepada pengrajin kecil.

Saat ini, pengrajin batik kembali beraktivitas setelah adanya kebijakan Bupati Achmad Fauzi tersebut. Salah seorang pengrajin Batik Tulis Desa Pakandangan Barat Kecamatan Bluto, Junaidi mengaku sangat senang karena telah lama tidak memproduksi batik akibat sepinya pesanan.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Bupati Fauzi yang membuat kebijakan penggunaan batik untuk seragam ASN, sebagai upaya menggairahkan ekonomi pengrajin kecil,” ucapnya, Rabu (13/07/2022).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Junaidi memaparkan, para pengrajin batik yang ada di Pakandangan Barat selama kurang lebih enam tahun baru bisa bekerja kembali bahkan tanpa repot mencari pasar. Tentu ini merupakan prestasi yang luar biasa, dan sejarah ini tidak akan pernah terlupakan, apalagi selama dua tahun terakhir akibat pandemi Covid-19, para pengrajin batik penghasilannya menurun drastis, bahkan tidak mampu menutupi kebutuhan sehari-hari.
“Beberapa tahun terakhir para pengrajin batik lokal ini sudah di anggap mati suri, lantaran selama ini Sumenep masih di penuhi dengan batik printing, apalagi saat pandemi Covid-19, kami sudah tidak membatik lagi, sehingga dengan adanya kebijakan Bapak Bupati dengan mewajibkan ASN berseragam batik tulis lokal ini, memberikan perubahan yang sangat luar biasa kepada pengrajin batik lokal,” paparnya.
Untuk itulah, diharapkan dengan kebijakan batik tulis lokal seragam ASN berefek positif kepada pengrajin batik yang ada di Kabupaten Sumenep, karena pemerintah daerah memesan batik tulis lokal itu sangat banyak hingga mencapai ribuan potong.
“Mudah-mudahan program Bupati ini sukses dan lancar, agar para pengrajin batik hidup kembali memproduksi batik tulis untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” tandasnya.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Sumenep menargetkan penyelesaian pesanan batik tulis untuk seragam ASN sekitar sembilan ribu orang, pada akhir 2022, supaya seluruh ASN memakai seragam batik 2023.
Bupati Fauzi selain mewajibkan batik khusus seragam ASN, Pemerintah Daerah juga merencanakan pengadaan batik untuk kalangan pelajar, dalam rangka pemberdayaan perajin batik tulis lokal Kabupaten Sumenep lebih luas.
”Kebijakan ini dalam rangka mewujudkan kemandirian ekonomi yang berbasis pada potensi lokal,” pungkas Bupati Fauzi. (Red)