Demo Tolak Kenaikan BBM, Mahasiswa Tak Mau Dengarkan Ceramah Agama Wakil Bupati Sumenep

Selasa, 6 September 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SUMENEP, detikkota.com – Hampir ribuan mahasiswa yang tergabung dalam aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sumenep melakukan unjuk rasa di depan kantor pemerintah Kabupaten Sumenep menolak kenaikan BBM. Selasa (06/09/2022).

Para pengunjuk rasa membawa beberapa poster bertuliskan ‘Mimbar Mahasiswa Sumenep Menolak Kenaikan BBM’, ‘Kami Lemas Gara-gara Dinaikin Terus’, ‘Harga BBM Naik Apakah Ini Yang Diharapkan Pemerintah’, rakyat lebih percaya “Pesulap Merah” dari pada pemerintah.

Unjuk rasa penolakan BBM di depan Kantor Pemkab Sumenep dijaga ketat oleh ratusan personil dari kepolisian setempat. Bahkan, Kapolres Sumenep dan Dandim 0827/Sumenep juga turun memimpin mengawal pengamanan tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Selang beberapa waktu Wakil Bupati Sumenep Nyai Hj. Dewi Khalifah menemui massa aksi. Namun tak lama, Nur Hayat salah satu orator dalam unjuk rasa kali ini langsung mengambil alih mic dan menolak ceramah agama yang akan disampaikan Wakil Bupati.

“Tujuan kita aksi turun jalan untuk menanyakan sikap Pemkab Sumenep. Tapi faktanya Wakil Bupati Sumenep yang menjadi perwakilan disana menyampaikan ceramah agama,” kata Nur Hayat usai aksi di depan Pemkab Sumenep.

Menurutnya, aksi kali ini bukan ajang untuk mendengarkan ceramah agama, akan tetapi mahasiswa mempertanyakan secara tegas sikap pemerintah dalam kenaikan harga BBM.

“Kami mempertanyakan sikap pemkab Sumenep, pemkab ini bersepakat dengan mahasiswa atau bagaimana. Kalau mau ceramah agama silahkan di Muslimat, di Fatayat, dan di tempat-tempat yang lain, karena ini kan aksi,” paparnya.

Sehingga, aktivis yang akrab disapa Cak Ayak ini mempertanyakan posisi Wakil Bupati Nyai Eva dalam menemui massa aksi.

“Ini Ketua Muslimat yang menemui massa aksi atau Wakil Bupati yang menemui massa aksi, artinya Wakil Bupati saya sarankan harus tau posisi,” pungkasnya.

Sementara, Wakil Bupati Sumenep Nyai Eva menyampaikan, akan melakukan koordinasi terkait desakan Mahasiswa untuk menolak kenaikan harga BBM.

“Saya akan menyampaikan tuntutan Mahasiswa kepada Bapak Bupati,” katanya di depan massa aksi.

Dan pihaknya meminta kepada Mahasiswa untuk mengirimkan surat penolakan kepada Pemkab yang nantinya akan disampaikan ke pusat. (Md/red)

Berita Terkait

Nenek di Pasean Pamekasan Hilang Usai Tinggalkan Rumah
Kebakaran di Pamekasan Hanguskan Dapur dan Kandang, Seekor Sapi Mati
Wali Kota Ajak Warga Probolinggo Tingkatkan Kewaspadaan dan Jaga Kondusivitas
Pemkab Sumenep Gelar FGD Pengendalian Inflasi Daerah
Diskominfo Sumenep Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H
Pemkot Surabaya Beri Penghargaan kepada 37 Warga Penjaga Ketertiban Kota
Menjaga Masa Kini, Menyelamatkan Masa Depan: Penolakan Survei Seismik di Laut Kangean
Ngopi Bareng Wartawan, Wali Kota Aminuddin Paparkan Capaian Ekonomi dan Ajak Jaga Kondusivitas

Berita Terkait

Kamis, 18 September 2025 - 15:08 WIB

Nenek di Pasean Pamekasan Hilang Usai Tinggalkan Rumah

Kamis, 18 September 2025 - 15:04 WIB

Kebakaran di Pamekasan Hanguskan Dapur dan Kandang, Seekor Sapi Mati

Kamis, 18 September 2025 - 15:02 WIB

Wali Kota Ajak Warga Probolinggo Tingkatkan Kewaspadaan dan Jaga Kondusivitas

Kamis, 18 September 2025 - 13:50 WIB

Pemkab Sumenep Gelar FGD Pengendalian Inflasi Daerah

Kamis, 18 September 2025 - 13:48 WIB

Diskominfo Sumenep Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H

Berita Terbaru

Nenek Khotijah (59), warga Dusun Bajur Barat, Desa Tlontoraja, Kecamatan Pasean, Pamekasan, yang dilaporkan hilang sejak Rabu malam (17/9/2025).

Peristiwa

Nenek di Pasean Pamekasan Hilang Usai Tinggalkan Rumah

Kamis, 18 Sep 2025 - 15:08 WIB