Ini Alasan Hampir 1300 Warga Pulau Sapeken Sumenep Berburu Ringgit Malaysia

Kamis, 23 Februari 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SUMENEP, detikkota.com – Jumlah pekerja migran asal Pulau/Kecamatan Sapeken, Kebupaten Sumenep, Jawa Timur cukup tinggi, yakni sekitar 15% atau hampir 1.300an jiwa dari total jumlah penduduk 8.500 jiwa. Alasan utamanya, lapangan kerja yang tersedia di kepulauan sangat sempit.

Kepala Desa Sapeken, Joni Junaidi menjelaskan, sebelum pandemi Covid-19 melanda sebenarnya banyak warga yang balik kampung setelah sebelumnya merantau ke sejumlah daerah. Namun, imbas pendemi sangat berbengaruh terhadap perekonomi warga hingga akhirnya memaksa mereka kembali mencari Ringgit ke Malaysia.

“Kalau hasil tangkapan ikan banyak dan harga ikan mahal, warga desa biasanya betah di pulau. Namun ketika tangkapan ikan sulit akibat cuaca dan harga ikan murah, mereka terpaksa merantau,” tuturnya, Kamis (23/2/2023).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Apalagi, untuk menjadi buruh migran tidak butuh modal awal. Semua biaya ditanggung oleh Tekong yang memberangkatkannya. Buruh migran baru membayarnya setelah mendapat pekerjaan dengan cara mencicil setiap bulan.

“Jadi mereka cuma modal mental dan fisik yang kuat. Karena rata-rata menjadi pekerja bangunan,” imbuhnya.

Menurutnya, buruh migran asal desanya itu didominasi laki-laki. Mereka akan pulang setelah keinginannya terwujud. “Misal mereka ingin membangun rumah, jika hasil bayarannya sudah cukup mereka akan pulang. Baru merantau lagi”, tandasnya.

Selama ini, lanjut Joni, buruh migran asal Pulau Sapeken menjadi TKI melalui jalur visa kunjungan karena lebih mudah dan lebih murah. “Apalagi, selama ini yang bekerja di sana rata-rata sukses meski lewat jalur visa kunjungan”, tambahnya.(red)

Berita Terkait

Wali Kota Eri Cahyadi Tunjukkan Inovasi PSEL Benowo kepada Bupati Bantul
Dispendukcapil Surabaya: Seribu Warga Meninggal Belum Dilaporkan, Berpotensi Ganggu Data Kependudukan
Bupati Sumenep Sampaikan Nota Keuangan Raperda APBD 2026 di Rapat Paripurna DPRD
GMNI Sumenep Ultimatum BPN: Tuntut Penyelesaian Konflik Agraria dalam 2×24 Jam
Said Abdullah: Pertahanan Semesta Bukan Sekadar Strategi Militer, Tapi Tanggung Jawab Bangsa
Bupati Malang Serahkan Hibah Fasilitas Persampahan dan Luncurkan Layanan UPT-PP Tumpang Kloter III
Wali Kota Probolinggo Pimpin Rapat Staf, Tekankan Kekompakan dan Inovasi Pasca Rotasi Pejabat
Menjadi Wajah Baru Komunikasi Publik: Duta Wicara Jawa Timur 2025 Hadir Pertama Kalinya!

Berita Terkait

Selasa, 7 Oktober 2025 - 15:56 WIB

Wali Kota Eri Cahyadi Tunjukkan Inovasi PSEL Benowo kepada Bupati Bantul

Senin, 6 Oktober 2025 - 23:43 WIB

Dispendukcapil Surabaya: Seribu Warga Meninggal Belum Dilaporkan, Berpotensi Ganggu Data Kependudukan

Senin, 6 Oktober 2025 - 17:04 WIB

GMNI Sumenep Ultimatum BPN: Tuntut Penyelesaian Konflik Agraria dalam 2×24 Jam

Senin, 6 Oktober 2025 - 14:37 WIB

Said Abdullah: Pertahanan Semesta Bukan Sekadar Strategi Militer, Tapi Tanggung Jawab Bangsa

Senin, 6 Oktober 2025 - 13:47 WIB

Bupati Malang Serahkan Hibah Fasilitas Persampahan dan Luncurkan Layanan UPT-PP Tumpang Kloter III

Berita Terbaru