30 Ribu Lebih Penerima Bansos di Sumenep Dihapus Karena Ini

Selasa, 28 Februari 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SUMENEP, detikkota.com – Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Sumenep Jawa Timur akan menghapus 30 ribu lebih data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) usulan tahun 2022.

Plt Kabid Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos) Dinsos P3A Sumenep Tri Budi Hastuti mengatakan, puluhan ribu data tersebut dinilai tidak layak menjadi keluarga penerima manfaat (KPM) bantuan sosial.

“Dari puluhan ribu KPM itu, sebagian menolak menerima bansos. Ada juga yang diusulkan dihapus berkat temuan petugas saat melakukan validasi data di lapangan, sebab mereka orang mampu”, kata Budi, Selasa (28/2/2023).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Budi menjelaskan, jumlah total calon penerima bansos di Sumenep sebanyak 273 ribu KPM. Namun, data tersebut akan terus divalidasi agar penyaluran bansos tepat sasaran. ”Validasi dilakukan jika ada temuan atau laporan warga,” imbuhnya.

Menurutnya, data KPM pada 2023 belum direkap. Karena itu, dia belum mengetahui berapa orang mampu yang masuk DTKS. ”Dengan penghapusan itu, jumlah orang kaya yang masuk DTKS sudah berkurang,” sebutnya.

Ditanya soal indikator miskin yang layak masuk DTKS, Budi menjelaskan bahwa banyak indikator yang dijadikan dasar dalam menentukan KPM bansos. Termasuk, untuk menentukan KPM itu orang mampu atau bukan. ”KPM yang rumahnya luas belum bisa disebut orang kaya. Sebab, ada indikator lain yang menjadi pertimbangan. Namun, jika ada laporan akan ditindaklanjutinya”, jelasnya.

Anggota Komisi IV DPRD Sumenep Nurus Salam mengingatkan pemerintah untuk memastikan penyaluran bansos tepat sasaran. Karena itu, KPM bansos harus benar-benar orang alias miskin. ”Makanya, validasi harus dilakukan secara menyeluruh sampai ke tingkat bawah,” pintanya.

Nurus Salam menyarankan Dinsos P3A Sumenep membentuk petugas validasi di tingkat kabupaten, kecamatan hingga desa. ”Sehingga, warga yang dimasukkan ke DTKS benar-benar sesuai ketentuan”, sarannya.(red)

Berita Terkait

Rakor Baznas–UPZ Sumenep: Wabup Tekankan Akuntabilitas Pengelolaan ZIS
Grand Final Pemilihan Duta Wicara Jawa Timur 2025 Sukses Digelar di Malang
Myze Fun Run 2025 Sukses Digelar, Ratusan Peserta Meriahkan Ajang Lari di Sumenep
Said Abdullah Sport Center Diresmikan, Bupati Bangkalan Sebut sebagai Ruang Mimpi Generasi Muda Madura
Terapkan Tiga Jurus Utama, Sumenep Berhasil Tekan Kemiskinan 2025
Percepatan Layanan Publik Berbasis Data, Inovasi Bangga Command Center Masuk Penilaian Lapangan
Inovasi Karna Pitaloka Bangkalan Diresmikan, Kementan Sebut Jadi Model Nasional Perbaikan Tata Kelola Pupuk
DPUTR Purwakarta Gerak Cepat Tanggapi Laporan Jalan Rusak di Tegal Munjul, Perbaikan Dimulai Hari Ini

Berita Terkait

Senin, 24 November 2025 - 14:42 WIB

Rakor Baznas–UPZ Sumenep: Wabup Tekankan Akuntabilitas Pengelolaan ZIS

Minggu, 23 November 2025 - 23:25 WIB

Grand Final Pemilihan Duta Wicara Jawa Timur 2025 Sukses Digelar di Malang

Minggu, 23 November 2025 - 10:56 WIB

Myze Fun Run 2025 Sukses Digelar, Ratusan Peserta Meriahkan Ajang Lari di Sumenep

Sabtu, 22 November 2025 - 23:59 WIB

Said Abdullah Sport Center Diresmikan, Bupati Bangkalan Sebut sebagai Ruang Mimpi Generasi Muda Madura

Jumat, 21 November 2025 - 21:09 WIB

Terapkan Tiga Jurus Utama, Sumenep Berhasil Tekan Kemiskinan 2025

Berita Terbaru