SUMENEP, detikkota.com – Camat Arjasa, Pulau Kangean, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur mengaku 4 dari 19 desa di wilayahnya masuk katagori miskin ekstrim.
Itu disampaikan oleh Camat Arjasa, Husairi Husein saat menghadiri Forum Konsultasi Publik (FKP) pendataan awal registrasi sosial ekonomi (Regsoses).
“Sesuai data dari pusat, ada 4 desa di Kecamatan Arjasa masuk katagori miskin ekstrim,” katanya, Jumat (14/4/2023).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurutnya, 4 desa tersebut adalah Desa Paseraan, Desa Gelaman, Desa Pajenangger dan Desa Buddi.
“Di empat desa itu tingkat perkawinan dini memang tinggi, sehingga faktor stunting juga tinggi,” imbuhnya.
Sebagai upaya penanggulangan, pihaknya bersama Puskesmas Arjasa dan KUA setempat melakukan sosialisasi di 4 desa itu untuk menekan angka pernikahan dini.
“Melalui sosialisasi itu kami memberikan edukasi agar tidak melakukan pernikahan dini sehingga anak yang dilahirkan tidak stunting,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Arjasa, Hidayaturrahman menyampaikan bahwa, di 4 desa itu angka stunting lebih tinggi dari desa lain.
“Kami telah melakukan langkah, dengan memberikan edukasi kepada masyarakat terutama pengantin baru agar selalu menjaga asupan gizi makanan,” kata dr. Dayat, panggilan akrabnya.
Menurutnya, dengan mengkonsumsi makanan mengandung gizi akan mempengaruhi perkembangan janin yang dalam kandungan dan akan berdampak baik pada berat bayi saat lahir.
“Kami juga memberikan tambahan gizi dan vitamin kepada ibu hamil (Bumil) dan balita saat pelaksanaan Posyandu,” imbuhnya.
Termasuk, pemerintah desa telah mengalokasikan program pencegahan stunting melalui Dana Desa (DD) berupa bantuan gizi dan vitamin.(red)