Penebang Tebu PT Glenmore Ditemukan Meninggal, Begini Kronologinya

Penebang Tebu PT Glenmore Ditemukan Meninggal, Begini Kronologinya
Jenazah Sugiyanto bersiap dibawa pulang oleh keluarganya ke rumah duka di Desa Seputih, Kecamatan Mayang, Kabupaten Jember.

BANYUWANGI, detikkota.com – Warga Perkebunan PT Glenmore, Desa Margomulyo, Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur dikejutkan dengan penemuan mayat pekerja tebang tebu di mess pekerja, pada Kamis (1/6/2023) sekira pukul 17.30 WIB.

Diketahui mayat tersebut bernama Sugiyanto (42), warga Dusun Krajan RT 01 RW 04, Desa Seputih, Kecamatan Mayang, Kabupaten Jember.

Kapolsek Glenmore, AKP Satrio Wibowo mengatakan mayat Sugiyanto ditemukan oleh rekan kerjanya dalam keadaan meninggal.

Mengetahui temannya meninggal, para saksi segera memberi tahukan kepada pihak Perkebunan PT Glenmore yang juga tinggal 1 mess.

“Dari pagi korban bersama dengan rekan-rekannya bekerja menebang tebu di Petak 02 Afdeling Besaran Perkebunan PT. Glenmore. Kemudian sekitar pukul 10.00 WIB korban merasa tidak enak badan dan sempat dikerokin oleh teman kerjanya. Korban diantar pulang oleh Mandor Besaran ke mess agar istirahat,” terang Kapolsek, Jumat (2/5/2023).

Menjelang maghrib, lanjut AKP Satrio, teman bersama paman korban pulang ke mess dalam kondisi lampu belum menyala. Setelah lampu dinyalakan, jasad korban ditemukan dalam posisi telungkup.

“Saksi memanggil rekan penebang yang lain untuk bersama-sama mengecek kondisi korban yang ternyata telah meninggal dunia,” imbuhnya.

Karyawan Perkebunan PT. Glenmore, Agus Budiono menambahkan bahwa, setelah mendapat info tersebut dirinya bersama beberapa karyawan kebun melaporkan ke pihak pimpinan perkebunan.

“Kami juga berkoordinasi dengan pihak perawat BP Kebun Glenmore untuk mengecek kondisi jenazah serta menghubungi Rumah Sakit Krikilan,” terang Agus.

Menurutnya, korban Sugiyanto baru tiba ke perkebunan untuk bekerja pada Rabu (31/5/2023) bersama beberapa rekan kelompok kerjanya.

“Menurut keterangan rekan-rekan korban bahwa, Sugiyanto tidak mempunyai riwayat sakit kronis atau parah sehingga pihak keluarga menerima kejadian itu sebagai musibah dan menolak untuk dilakukan otopsi yang dicantumkan dalam surat pernyataan,” jelasnya.

Selanjutnya, lanjut Agus, jenazah Sigiyanto dibawa pulang oleh pihak keluarga yang didampingi oleh Kepala Desa Seputih Kecamatan Mayang untuk dimakamkan.