SUMENEP, detikkota.com – Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur memastikan tidak ada buku pelajaran bermasalah beredar di madrasah di bawah naungannya.
Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Sumenep, H. Chaironi Hidayat mengatakan, berdasarkan pantauannya disejumlah madrasah tidak ditemukan peredaran buku pelajaran siswa yang dinilai menyimpang atau bermasalah.
“Alhamdulillah, di Kabupaten Sumenep hingga saat ini kami tidak menemukan peredaran buku ajar yang dinilai bermasalah. Kejadian kemarin itu terjadi di Kabupaten Sampang. Tapi sudah ditarik semua” kata Chaironi, Rabu (23/8/2023).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurutnya, buku pelajaran yang dinilai bermasalah di Kabupaten Sampang tersebut merupakan buku terbitan tahun 2019. Sementara madrasah di Kabupaten sejak 2 tahun terakhir telah menerapkan pembelajaran kurikulum merdeka.
“Kami yakini, jika memang ada buku pelajaran bermasalah yang beredar di Kabupaten Sumenep, pasti para pengelola madrasah akan menyampaikannya kepada Kemenag,” imbuhnya.
Chaironi menegaskan, di Sumenep banyak orang-orang yang mampu menelaah dan memiliki kemampuan dalam memahami setiap buku pelajaran yang diajarkan di madrasah.
“Di Sumenep ini banyak kiai-kiai yang menguasai ilmu agama. Kami yakin bisa menjadi kontrol terhadap setiap peredaran buku pelajaran yang dinilai menyimpang,” ucapnya.
Namun pihaknya mengingatkan, jika ada pengelola atau guru madrasah menemukan buku pelajaran menyimpang diminta segera berkoordinasi denga Kemenag untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.