SUMENEP, detikkota.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur terus menyalurkan air bersih ke sejumlah daerah kekeringan akibat musim kemarau ekstrem (El Nino) tahun ini.
Sedikitnya ada 2 armada yang masing-masing berkapasitas 6 ribu liter air bersih dikirim ke beberapa wilayah terdampak setiap hari.
Sekretaris BPBD Kabupaten Sumenep, H Abd. Kadir menyatakan, upaya itu dilakukan untuk membantu masyarakat di beberapa kecamatan yang mengalami kesulitan air bersih selama 2 bulan terakhir, terutama daerah yang mengalami kering kritis dan kering langka.
“Dalam hal ini, kami bekerja sama dengan banyak stakeholder, termasuk dengan BPBD Provinsi Jawa Timur,” sebutnya, Kamis (14/9/2023).
Menurutnya, penyaluran air bersih dilakukan saat ada permintaan dari masyarakat, baik permintaan langsung maupun melalui call center.
Berdasarkan data, lanjut Kadir, ada sejumlah desa di 6 kecamatan yang mengalami kering kritis. Seperti Desa Montorna dan Desa Prancak Kecamatan Pasongsongan, Desa Badur dan Desa Batu Putih Daya Kecamatan Batu Putih, Desa Batang-Batang Daya dan Desa Jengkong Kecamatan Batang-Batang, Desa Basoka Kecamatan Rubaru dan di Kecamatan Talango ada Desa Kombang.
“Desa yang mengalami kering langka tersebar di beberapa desa Kecamatan Saronggi, Kecamatan Peragaan, Ganding, Kecamatan Rubaru,” imbuhnya.
Pihaknya menghimbau kepada masyarakat agar lebih menghemat penggunaan air bersih selama musim kemarau.
“Dalam situasi seperti ini irit air juga penting. Pemerintah tetap memberikan pelayanan terbaiknya kepada masyarakat,” pungkasnya.
Berdasarkan informasi dari BMKG Kalianget, musim kemarau akan berlangsung hingga November 2023.