PAMEKASAN, detikkota.com – Kasus Covid-19 di Indonesia kembali menunjukkan tren peningkatan sejak awal tahun 2025. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mencatat lonjakan ini terutama disebabkan oleh subvarian Omicron JN.1, yang memiliki daya tular tinggi meskipun tidak tergolong mematikan.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, menyampaikan bahwa pemerintah terus memantau penyebaran varian ini secara nasional, termasuk koordinasi dengan berbagai daerah untuk mengantisipasi lonjakan kasus.
Sejak Januari 2025, Kementerian Kesehatan telah mendeteksi 72 kasus subvarian Omicron JN.1 di berbagai wilayah. Varian ini juga mendominasi peningkatan kasus di sejumlah negara tetangga seperti Thailand, Hong Kong, Malaysia, dan Singapura.
Menanggapi situasi ini, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pamekasan, dr. Saifuddin, mengimbau masyarakat, terutama warga Pamekasan yang saat ini berada di luar daerah, untuk tetap waspada terhadap gejala Covid-19 dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
“Kami mengingatkan warga Pamekasan di luar daerah agar waspada terhadap gejala Covid-19 seperti batuk, pilek, dan sesak napas. Jaga jarak dengan orang yang menunjukkan gejala tersebut, gunakan masker, rajin mencuci tangan, dan jaga stamina agar imun tetap kuat,” ujar Dr. Saifuddin, Sabtu (07/06).
Imbauan yang sama juga disampaikan kepada seluruh masyarakat di Pamekasan, melalui media massa, kelompok potensial, dan komunitas lokal. Ia meminta fasilitas kesehatan (faskes) untuk tetap waspada terhadap kasus-kasus yang menunjukkan gejala mirip Covid-19.
“Kami terus mengedukasi masyarakat melalui berbagai saluran. Kami juga meminta seluruh faskes untuk lebih peka terhadap gejala-gejala Covid-19, agar bisa ditangani sejak dini,” tambahnya.
Dinkes Pamekasan menekankan bahwa kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan dan mematuhi protokol menjadi kunci penting dalam mencegah penularan yang lebih luas.
“Waspada bukan berarti panik. Justru dengan langkah pencegahan yang konsisten, kita bisa menekan penyebaran virus,” pungkas Dr. Saifuddin.