MALANG, detikkota.com – Pemerintah Provinsi Jawa Timur secara resmi meluncurkan CSIRT Bersama (Computer Security Incident Response Team) dalam upaya memperkuat ketahanan dan penanganan insiden keamanan siber di tingkat daerah. Kegiatan peluncuran berlangsung di Kota Malang pada Selasa (1/7/2025) dan dihadiri oleh perwakilan dari seluruh kabupaten/kota se-Jawa Timur.
Acara ini juga dirangkaikan dengan Forum Persandian se-Jawa Timur yang diikuti lebih dari 150 peserta dari Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) kabupaten/kota, termasuk perwakilan dari Kabupaten Bangkalan, Jember, Nganjuk, Ngawi, Pasuruan, dan Sampang. Diskominfo Kabupaten Bangkalan diwakili oleh Sekretaris Dinas, Yuyun Fajar Novela.
Kepala Bidang Persandian Diskominfo Provinsi Jawa Timur dalam sambutannya menyatakan bahwa pembentukan dan penguatan CSIRT merupakan langkah strategis menghadapi eskalasi ancaman siber yang kian kompleks. “Langkah ini harus dilakukan secara kolektif dan kolaboratif untuk melindungi kedaulatan data dan informasi publik,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Diskominfo Provinsi Jawa Timur menekankan pentingnya kualitas sumber daya manusia (SDM) dalam mendukung pertahanan siber daerah. Ia menyebutkan bahwa kekuatan utama CSIRT terletak pada soliditas antar Diskominfo kabupaten/kota. “Sistem sekuat apapun akan rapuh jika tidak didukung oleh SDM yang kompeten,” tegasnya.
Deputi III Keamanan Siber dan Sandi Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Dr. Sulistyo, S.Si, S.T., M.Si, turut hadir dan memberikan arahan. Ia menjelaskan bahwa pembentukan Tim Tanggap Insiden Siber (TTIS) merupakan bagian dari program nasional yang ditetapkan oleh pemerintahan Presiden Prabowo untuk tahun 2025.
“BSSN bertanggung jawab dalam penguatan keamanan siber nasional. Kami mendukung penuh terbentuknya TTIS di seluruh instansi, baik pusat maupun daerah, serta terus melakukan monitoring dan notifikasi terhadap anomali trafik siber,” jelasnya.
Ia juga menyampaikan dua langkah awal yang harus dilakukan untuk meningkatkan keamanan siber, yakni identifikasi aset digital seperti lisensi perangkat lunak dan antivirus, serta merespons cepat notifikasi insiden dari BSSN.
Dengan peluncuran CSIRT Bersama dan pelaksanaan forum persandian ini, Pemerintah Provinsi Jawa Timur berharap terwujudnya sinergi antar daerah dalam menjaga keamanan informasi sebagai pondasi transformasi digital yang kuat dan terpercaya di tingkat lokal maupun nasional.