News  

Banner Promosi UNIBA Madura Viral, Rektor Klarifikasi dan Imbau Masyarakat Tak Terpengaruh Opini Negatif

Prof. Rachmad juga menegaskan bahwa UNIBA Madura dan STKIP PGRI Sumenep memiliki segmen pendidikan yang berbeda. UNIBA tidak memiliki program studi kependidikan, sementara STKIP fokus pada bidang tersebut.

SUMENEP, detikkota.com – Universitas Bahaudin Mudhary (UNIBA) Madura memberikan klarifikasi terkait viralnya banner promosi kampus bertuliskan “Tera’ Tak Adhamar” yang terpasang di sekitar kawasan STKIP PGRI Sumenep.

Pemasangan banner tersebut sempat memicu reaksi publik dan menimbulkan kesan adanya persaingan antar lembaga pendidikan tinggi di Kabupaten Sumenep. Menanggapi hal itu, Rektor UNIBA Madura, Prof. Rachmad Hidayat, menegaskan bahwa tidak ada unsur provokatif atau niatan menyindir pihak manapun dalam pemasangan banner tersebut.

Banner

“Banner itu kami pasang di area milik sendiri, tepatnya di SPBU milik PT Pojur, bagian dari grup usaha UNIBA. Jadi tidak ada pelanggaran dan tidak ditujukan untuk pihak lain,” jelas Prof. Rachmad, Sabtu (5/7/2025).

Ia menilai perbincangan publik yang berkembang sarat dengan penggiringan opini yang tidak sehat dan berpotensi menimbulkan kesalahpahaman antar institusi.

Prof. Rachmad juga menegaskan bahwa UNIBA Madura dan STKIP PGRI Sumenep memiliki segmen pendidikan yang berbeda. UNIBA tidak memiliki program studi kependidikan, sementara STKIP fokus pada bidang tersebut.

“Kami sudah berkoordinasi dan meminta izin pemasangan banner. Bahkan pihak STKIP tidak mempermasalahkannya. Jadi ini bukan soal persaingan, melainkan murni strategi promosi kampus,” tegasnya.

Ia justru melihat keberadaan dua perguruan tinggi tersebut sebagai peluang untuk kolaborasi dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Madura.

“Kami menganggap STKIP sebagai mitra, bukan kompetitor. Sinergi antar kampus sangat penting untuk mencetak generasi muda yang unggul,” lanjutnya.

Terkait isi banner, Prof. Rachmad menjelaskan bahwa kampanye tersebut bertujuan mengedukasi masyarakat bahwa pendidikan tinggi tidak harus mahal. UNIBA, menurutnya, menawarkan alternatif kuliah yang terjangkau, termasuk beasiswa penuh bagi mahasiswa berprestasi dan kurang mampu.

“Banner itu sudah lama terpasang dan baru-baru ini diganti karena rusak. Isinya adalah bentuk kampanye publik untuk memperluas akses pendidikan,” pungkasnya.

title="banner"
Banner