Rokok Ilegal Kian Marak, Negara Bentuk Satgas Khusus Berantas Cukai Bodong

Sabtu, 19 Juli 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi rokok.

Ilustrasi rokok.

JAKARTA, detikkota.com – Pemerintah membentuk Satuan Tugas Nasional Pemberantasan Barang Kena Cukai Ilegal sebagai upaya memperkuat pengawasan terhadap peredaran rokok ilegal yang semakin meresahkan. Rokok ilegal dinilai menjadi penyebab utama kebocoran penerimaan negara dari sektor cukai.

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, M. Hanif Dhakiri, menyebut pembentukan Satgas ini sebagai langkah strategis yang penting untuk melindungi penerimaan negara dan industri yang patuh terhadap regulasi. “Negara harus hadir secara tegas untuk menutup celah distribusi ilegal,” ujarnya di Jakarta, Jumat (18/7/2025) kemarin.

Data Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) mencatat sebanyak 4.214 kasus penindakan terhadap rokok ilegal telah dilakukan dalam Operasi Gurita hingga 6 Juli 2025. Total barang bukti yang diamankan mencapai 195,4 juta batang. Di wilayah Jawa Timur, nilai barang sitaan ditaksir mencapai Rp80 miliar, dengan potensi kerugian negara yang berhasil dicegah sekitar Rp48 miliar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Hanif menegaskan, kebocoran penerimaan akibat maraknya rokok ilegal tak bisa terus dibiarkan, terlebih saat daya beli masyarakat menurun yang berdampak pada penurunan produksi industri hasil tembakau (IHT) sebesar 4,2% secara tahunan pada kuartal I 2025.

Ia juga menyoroti pentingnya sinergi lintas sektor antara Bea Cukai, TNI, Polri, pemerintah daerah, hingga Satpol PP dalam memperkuat pengawasan di daerah-daerah yang rawan distribusi ilegal. Komisi XI DPR RI pun berkomitmen mengawal pelaksanaan Satgas dari sisi anggaran dan regulasi, serta mendorong evaluasi berkala agar kinerja Satgas tidak berhenti di tataran simbolik.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga menekankan perlunya penanganan serius terhadap fenomena maraknya rokok ilegal dan pergeseran konsumsi ke produk lebih murah (downtrading) akibat kenaikan tarif cukai. Dalam rapat bersama Banggar DPR RI pada 1 Juli lalu, ia menegaskan bahwa isu tersebut menjadi pekerjaan rumah utama bagi Dirjen Bea Cukai yang baru, Djaka Budi Utama.

Berita Terkait

DPUTR Purwakarta Uji Kualitas Pasir Proyek Infrastruktur 2025
Pelari Jerman Kagumi Keindahan Banyuwangi di Ijen Green Trail Run 2025
PLN Tawarkan Promo Tambah Daya 50 Persen Lewat Program Kado Listrik Ceria
Delegasi Palang Merah Dunia Pelajari Program Kesiapsiagaan Gempa di Banyuwangi
Mahasiswa Apresiasi Dialog Terbuka dengan Pemerintah di Istana Negara
Museum di Kediri Dijarah, Gedung Grahadi Surabaya Terbakar Saat Aksi Demo
Presiden Prabowo Bertolak ke Beijing Penuhi Undangan Xi Jinping
Presiden Prabowo Apresiasi Sinergi Masyarakat dan Aparat Jaga Persatuan

Berita Terkait

Minggu, 14 September 2025 - 09:16 WIB

DPUTR Purwakarta Uji Kualitas Pasir Proyek Infrastruktur 2025

Minggu, 7 September 2025 - 23:05 WIB

Pelari Jerman Kagumi Keindahan Banyuwangi di Ijen Green Trail Run 2025

Sabtu, 6 September 2025 - 10:54 WIB

PLN Tawarkan Promo Tambah Daya 50 Persen Lewat Program Kado Listrik Ceria

Jumat, 5 September 2025 - 18:30 WIB

Delegasi Palang Merah Dunia Pelajari Program Kesiapsiagaan Gempa di Banyuwangi

Jumat, 5 September 2025 - 14:02 WIB

Mahasiswa Apresiasi Dialog Terbuka dengan Pemerintah di Istana Negara

Berita Terbaru

Lima atlet muaythai asal Kabupaten Probolinggo resmi diberangkatkan untuk mengikuti Kejurnas Muaythai 2025 di NTB.

Olah Raga

Lima Atlet Muaythai Probolinggo Wakili Jatim di Kejurnas NTB

Senin, 15 Sep 2025 - 17:11 WIB

Opini

UMKM: Jalan Sunyi Pengentasan Kemiskinan di Sumenep

Senin, 15 Sep 2025 - 12:11 WIB