Balap Liar Terus Berlangsung, Polisinya Kemana?

Rabu, 13 Januari 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SUMENEP, detikkota.com – Rabu (13/1/2021) dini hari, ratusan gerombolan remaja berkumpul di Jalan Raya Lingkar Barat, Kecamatan Batuan, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, untuk menonton balap liar.

Pantauan detikkota.com di Jl Raya lingkar barat, ratusan remaja berjejer di pinggiran jalan raya. Mereka datang untuk melihat balap liar sepeda motor, yang sudah siap dengan uang taruhannya.

Tak hanya remaja, anak-anak yang masih duduk di bangku SD juga ikut menonton aksi balapan liar itu, bahkan ratusan remaja tersebut tidak mengindahkan protokol kesehatan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Aksi balapan liar tersebut mengakibatkan pengendara lainnya yang melintas di ruas jalan tersebut ekstra hati-hati. Sejak balapan liar dimulai.

Ratusan kendaraan juga berjejer di ruas Jl raya lingkar.

Namun tidak ada satupun aparat kepolisian yang membubarkan aksi balapan tersebut.

Yuda (27), salah seorang anggota geng motor kepada media detikkota.com mengatakan, aksi balap liar tersebut taruhannya uang. “Taruhannya uang mas,” ucapnya, saat di tanya awak media.

Saat ditanya soal tidak adanya aparat kepolisian yang membubarkan, salah satu pemuda yang menonton malah menjawab bahwa polisinya tidur. “Polisinya tidur kedinginan kennak gerimis melanda,” katanya sambil ketawa.

“Kalau ada polisi, ya kabur. Kalau ada kelompok motor lain yang kembali lagi setelah dirazia, ya kita kembali juga,” katanya lagi.

Doyok (36), salah satu warga yang melintas mengeluh dengan aktivitas balapan liar tersebut. Mereka kerap kali menutup akses jalan untuk keperluan adu kecepatan motor.

Dia mengatakan bahwa balap liar ini mengganggu pengguna jalan, terutama karyawan maupun pedagang yang hendak pergi atau pulang dari pasar. Pasalnya pengguna jalan harus menunggu balapan usai.

“Orang mau ke pasar atau karyawan mau lewat harus menunggu balapan, kan mengganggu. Apalagi biasanya mereka bubarnya sekitar jam 4 mau subuh,” katanya.

“Sekrang kan masih pandemi gag boleh ada kerumunan, kok cuman di kafe kafe yang di lakukan pembubaran, disini ribuan orang gak ada aparat kepolisian yang membubarkan,” imbuhnya.

Sampai berita ini dipublis belum ada keterangan resmi dari pihak Kepolisian Polres Sumenep. (fer)

Berita Terkait

Bulog Pastikan Penyaluran Beras SPHP Jaga Stabilitas Harga di Lumajang
Wabup Lumajang Tekankan Pentingnya Agen Muda Kesehatan Lewat Latgab SBH
Pemkot Surabaya Beri Penghargaan kepada 37 Warga Penjaga Ketertiban Kota
Pemkot Surabaya Gelar Kelas Orang Tua Puspaga RW, Rini Indriyani Tekankan Pentingnya Komunikasi dengan Anak
Diperta Probolinggo Gelar Pelatihan Kendalikan OPT Tembakau
Menjaga Masa Kini, Menyelamatkan Masa Depan: Penolakan Survei Seismik di Laut Kangean
Polres Pamekasan Ungkap 14 Kasus Narkoba, Libatkan 19 Tersangka Termasuk Pelajar
Pemkab Lumajang Perkuat Layanan Terpadu untuk Korban Kekerasan Perempuan dan Anak

Berita Terkait

Kamis, 18 September 2025 - 15:06 WIB

Bulog Pastikan Penyaluran Beras SPHP Jaga Stabilitas Harga di Lumajang

Kamis, 18 September 2025 - 15:00 WIB

Wabup Lumajang Tekankan Pentingnya Agen Muda Kesehatan Lewat Latgab SBH

Kamis, 18 September 2025 - 10:59 WIB

Pemkot Surabaya Beri Penghargaan kepada 37 Warga Penjaga Ketertiban Kota

Kamis, 18 September 2025 - 10:57 WIB

Pemkot Surabaya Gelar Kelas Orang Tua Puspaga RW, Rini Indriyani Tekankan Pentingnya Komunikasi dengan Anak

Kamis, 18 September 2025 - 10:16 WIB

Diperta Probolinggo Gelar Pelatihan Kendalikan OPT Tembakau

Berita Terbaru

Nenek Khotijah (59), warga Dusun Bajur Barat, Desa Tlontoraja, Kecamatan Pasean, Pamekasan, yang dilaporkan hilang sejak Rabu malam (17/9/2025).

Peristiwa

Nenek di Pasean Pamekasan Hilang Usai Tinggalkan Rumah

Kamis, 18 Sep 2025 - 15:08 WIB