Akhirnya Kasus Dugaan Bayi Tertukar di RSUD Sumenep Terungkap

SUMENEP, detikkota.com – Akhirnya kasus dugaan bayi tertukar di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, sudah terungkap, Jumat (8/2/2021).

Sebelumnya, Kasus dugaan bayi tertukar itu terjadi di RSUD dr. Moh. Anwar Sumenep pada Bulan November 2020 yang lalu. Bayi yang diduga tertutukar tersebut merupakan buah hati dari pasangan suami istri Subroto (27), dan Nurma Ningsih (25), warga Dusun Rambuk, Desa Nyabakan Barat, Kecamatan Batang-Batang, Sumenep.

Banner

AKBP Darman, Kapolres Sumenep mengatakan, setelah melalui berapa proses penyidikan dan tes Deoxyribonucleic Acid (DNA), tersebut dinyatakan tidak ada bayi yang tertukar. Bayi tersebut indentik dengan kedua orangtuanya, bahwa sudah terbuktikan dengan ilmiah dan tidak bisa dibantah dengan kritikan maupun hal lain.

“Alhamdulillah tes DNA sudah keluar, dari hasil tes tersebut maka telah dapat terbuktikan secara ilmiah. Bayi tersebut adalah milik Nurma Ningsih dan Subroto,” ujar Darman, Senin (8/2).

Dari hasil DNA tersebut bisa diterima secara damai oleh semua pihak yang bersangkutan. “Alhamdulillah orang tua bayi tersebut, sudah menerima dari hasil akhir tes DNA ini,” tambahnya.

Diwaktu yang sama, dr. Erliyati, Direktur RSUD Moh. Anwar Sumenep menyampaikan, bahwa kejadian ini merupakan sebuah musibah baginya. Sebab, terlihat dari hasil tes DNA itu tidak ada kejanggalan apalagi kejadian bayi yang tertukar.

Semua rumah sakit itu sudah menggunakan Standard Operasional Prosedur (SOP). “Sebenarnya tidak terjadi apa-apa mas, hanya saja kecurigaan keluarga. Semua rumah sakit sudah menggunakan SOP,” ujarnya.

“Saya pribadi ingin orang tuanya secepatnya mengambil bayi itu di Rumah Sakit,” kata Erliyati.

Erliyati mengatakan bahwa dalam proses pengambilan bayi tersebut, harus didampingi oleh pihak kepolisian supaya kedepannya tidak ada lagi permasalahan seperti yang sudah terjadi ini.

“Tadi bayinya sudah diambil, dan orang tuanya sudah menandatangi surat berita acara di saksikan langsung oleh kasatreskrim Polres Sumenep,” tutupnya.

Dari keluarga bayi terlapor pihaknya sudah menerima kejadian tersebut. “Iya benar dia adalah bayiku, semoga saja jadi anak yang sholehah. Dan kami tidak akan melakukan tes mandiri, karena kami sudah yakin bayi tersebut adalah milik kami,” ujar Subroto. (fer)

title="banner"
Banner