SUMENEP, detikkota.com – Ide reaktivasi kereta api di Madura yang digagas Bupati Sumenep, Achmad Fauzi terus bergulir. Upaya mewujudkan reaktivasi kereta api itu mendukung percepatan pembangunan ekonomi di wilayah Madura.
Bupati Sumenep, Achmad Fauzi menceritkan bahwa, awalnya masyarakat Madura menawarkan pembangunan jalan tol, tetapi belum ada kejelasan.
“Saya berpikir, reaktivasi kereta api adalah salah satu solusi yang lebih cepat dan lebih realistis karena KAI sudah punya aksesnya,” ujarnya, Kamis (6/4/2023).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Bupati Fauzi menjelaskan, pada tahun 2022, seluruh bupati di Madura telah menyampaikan usulan reaktivasi kereta api dan pembangunan jalan Tol kepada Gubernur Jawa Timur dan Presiden Republik Indonesia, termasuk saat Menteri Keuangan berkunjung ke Sumenep.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa telah merespon melalui surat pada Februari 2023. “Pada intinya, pusat merespon baik karena kereta api termasuk transportasi jangka panjang. Memang, tidak langsung dirasakan tahun ini, mungkin realisasinya lima tahun ke depan. Tapi, nanti pengeluaran masyarakat di bidang transportasi bisa efisien,” bebernya.
Jika reaktivasi kereta api di Pulau Madura terwujud, lanjutnya, maka akan memiliki multiplier effect untuk sosial dan ekonomi masyarakat Pulau Madura. Selain membawa penumpang, kereta api juga dapat membawa logistik dan komoditi pangan seperti garam, bawang, dan jagung.
“Saat aspek transportasi didapatkan dengan mudah dan murah, akan berpengaruh pada harga-harga barang, terutama untuk kabupaten paling timur, yaitu Sumenep. Termasuk, akan ada pemerataan percepatan pembangunan, pertumbuhan ekonomi dan kenaikan IPM (Indeks Pembangunan Manusia),” terangnya.
Reaktivasi kereta api, sambung Bupati Fauzi, tidak harus membuka jalur baru. Namun, bisa juga dengan menggunakan jalur rel lama yang masih ada. Kalau membuka jalur baru, tentu membutuhkan lahan baru. Pasti akan memakan waktu karena harus membebaskan lahan.
“KAI sudah melakukan kunjungan untuk mengecek dan mendata aset-aset mereka, dua minggu sesudah kedatangan Ibu Menteri Keuangan di Sumenep,” imbuhnya.
Dengan demikian, saat ini pemerintah daerah mengusulkan 2 pilihan kepada pemerintah pusat, reaktivasi kereta atau jalan tol.
“Ini statement aspirasi sebagai warga dan bupati, bukan statement politik, agar pemerintah pusat memilih salah satunya. Saya yakin semua kabupaten siap mendukung keputusan pemerintah pusat karena semua ini untuk kesejahteraan masyarakat Madura,” tandas Fauzi.
Terkait dengan jalur KA lama yang saat ini sudah berubah fungsi menjadi pemukiman warga, dan tempat usaha, Bupati Fauzi yakin warga bersedia direlokasi, karena memang aset tersebut milik dari PT KAI.
“Saya rasa warga Madura nurut, kalau pemerintah yang menghendaki jalur digunakan kembali, warga pasti mau pindah. Tidak akan ada gejolak sosial, dan kami akan mengawal,” pungkasnya.
Terpisah, Humas Balai Teknik Perkeretaapian Jawa Timur Ditjend Perkeretaapian, Vega Septian mengabarkan bahwa, Kementerian Perhubungan sedang melakukan studi kelayakan reaktivasi kereta di Madura. Saat ini sudah tahap studi akhir bersama empat jalur lain, yang diatur dalam Perpres Nomor 80 Tahun 2019.
Empat jalur yang dimaksud adalah Kalisat-Panarukan, Klakah-Pasirian-Rambipuji, Jombang-Babat-Tuban, Madiun-Slahung, dan Madura.
“Pembiayaan jalur kereta api di Madura akan dibebankan ke BUMN. Kami di DJKA sangat mendukung dan siap untuk melaksanakan,” katanya singkat.(red)