BEM Madura Raya Demo Pemrov Jatim Tagih Janji Pengentasan Kemiskinan

Banner

SURABAYA, detikkota.com – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Madura Raya menggelar aksi didepan kantor Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Minggu (25/09/2022).

Aksi ini menagih janji Gubernur Khofifah Indar Parawansa soal penuntasan kemiskinan di Madura, yaitu Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Pamekasan dan Kabupaten Sumenep.

Banner

Akan tetapi, tidak sempat menyampaikan aspirasi, aksi demonstrasi inipun caos dengan aparat kepolisian, sehingga beberapa mahasiswa dari BEM Madura Raya di amankan ke Polrestabes Surabaya.

Rilis yang diterima media ini, BEM Madura Raya hadir sebagi bukti nyata mengabdi pada masyarakat Madura dan menuntut Gubernur Jawa Timur;

Pertama, mendesak pemerintah provinsi Jatim segera tuntaskan kemiskinan di Madura. Kedua, perhatikan Pendidikan di Madura. Ketiga, Sejahterakan para petani di Madura.

Koordinator BEM Sumenep Nur Hayat menyampaikan, dari empat kabupaten yang ada di Madura, telah memberikan kontribusi nyata pada keberlangsungan pembangunan pemerintah Jawa Timur, dengan kekayaan Sumber Daya Alam (SDA).

Namun hal tersebut tidak berbanding pada pembangunan dan kesejahteraan di Madura. Kemiskinan, pengangguran, kesehatan, pendidikan, dan sosial ekonomi, masih menjadi tanda tanya besar mahasiswa Madura.

“Kemiskinan merupakan ancaman besar kedaulatan bernegara maka perlu perhatian khusus dari pemerintah terkhusus kemiskinan di Madura,” kata Cak Ayak sapaan karib Nur Hayat.

Ia menyebutkan, Badan Pusat Statistik (BPS) mendefinisikan kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran.

Persentase penduduk miskin menunjukkan bahwa 2021 kabupaten Sampang merupakan daerah dengan kemiskinan paling tinggi di Jawa Timur jumlah 23,76% di susul Kabupaten Sumenep menjadi Kabupaten nomor urut dua dengan persentase kemiskinan tertinggi di Jawa Timur dengan jumlah 20,51%, disusul Kabupaten Bangkalan menempati urutan ketiga kemiskinan tertinggi se Jawa Timur dengan persentase 21,57%, Kabupaten Sumenep dengan persentase 20,51% Kabupaten Pamekasan dengan persentase 15,3%.

“Pemerintah Provinsi harus buka mata atas jeritan masyarakat Madura, karena Madura masih mengakui menjadi bagian dari Jawa Timur,” ujar aktivis PMII ini.

Menurutnya, Madura cukup kaya akan potensi alam namun miskin dan kelaparan. Kekayaan Migas, Garam, Tembakau, hasil darat dan lautnya melimpah akan tetapi menjadi pertanyaan besar mengapa penduduk di Madura banyak urbanisasi dan kemiskinan yang menjerat leher dimensi kehidupan masyarakat Madura.

“Dalam kondisi seperti ini Gubernur diharapkan hadir bukan hanya berikan janji dan narasi fiktif belaka,” katanya. (M)

title="banner"