BMKG Minta Warga Jawa Timur Waspada Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan

Kamis, 28 November 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SIDOARJO, detikkota.com – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas I Juanda Sidoarjo mengeluarkan press release cuaca ekstrem selama sepekan ke depan.

Kepala BMKG Stasiun Kelas I Sidoarjo Taufik Hermawan meminta warga agar mewaspadai potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah di Jawa Timur yang dapat mengakibatkan terjadinya bencana hidrometeorologi.

Hidrometeorologi merupakan fenomena bencana alam yang meliputi hujan lebat, banjir, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, beserta hujan es.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut keterangan dari rilis tersebut, terjadinya potensi cuaca ekstrem diperkirakan pada periode 25 November – 01 Desember 2024, yaitu di wilayah Kabupaten Blitar, Kabupaten Kediri, Kabupaten Malang, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Tulungagung, Kota Batu, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Jombang, Kota Probolinggo, Kabupaten Lamongan, Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Kabupaten Magetan, Kota Mojokerto, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Sampang, Kabupaten Tuban, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Gresik, Kota Blitar, Kota Surabaya, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Sumenep, dan Kabupaten Trenggalek.

Saat ini beberapa wilayah Jawa Timur diprakirakan telah memasuki musim hujan. Adanya pertemuan masa udara di wilayah Jawa Timur mengakibatkan peningkatan pertumbuhan awan-awan penghujan di wilayah Jawa Timur. Kondisi ini didukung dengan mulai aktifnya Monsun Asia yang menambah suplai uap air, serta suhu muka laut di perairan sekitar Jawa Timur yang hangat sehingga terjadi peningkatan suplai uap air ke atmosfer untuk pertumbuhan awan.

Oleh karena itu, BMKG Juanda menghimbau masyarakat dan instansi terkait agar senantiasa waspada terhadap potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang selama musim hujan. Wilayah dengan topografi curam/bergunung/tebing diharapkan lebih waspada terhadap dampak yang dapat ditimbulkan akibat cuaca ekstrem seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang serta berkurangnya jarak pandang.

Selain itu, masyarakat juga dihimbau untuk selalu memantau kondisi cuaca terkini berdasarkan citra radar cuaca WOFI melalui website https://stamet-juanda.bmkg.go.id/radar/mcrc.html, dan informasi peringatan dini 3 harian dan peringatan dini 2 – 3 jam ke depan yang selalu dibagikan BMKG melalui website https://stametjuanda.bmkg.go.id dan media sosial @infobmkgjuanda, saluran telepon 24 jam (031) 8668989 dan WhatsApp: 0895800300011.

Berita Terkait

Rakor Baznas–UPZ Sumenep: Wabup Tekankan Akuntabilitas Pengelolaan ZIS
Banjir Rendam Enam Desa di Banyuwangi Selatan, 739 KK Terdampak
Terapkan Tiga Jurus Utama, Sumenep Berhasil Tekan Kemiskinan 2025
Percepatan Layanan Publik Berbasis Data, Inovasi Bangga Command Center Masuk Penilaian Lapangan
Inovasi Karna Pitaloka Bangkalan Diresmikan, Kementan Sebut Jadi Model Nasional Perbaikan Tata Kelola Pupuk
DPUTR Purwakarta Gerak Cepat Tanggapi Laporan Jalan Rusak di Tegal Munjul, Perbaikan Dimulai Hari Ini
Pemkab Sumenep Perkuat Implementasi SAKIP untuk Tingkatkan Akuntabilitas Kinerja
Bappeda: Pertumbuhan Ekonomi Sumenep Berjalan Solid Sepanjang 2025

Berita Terkait

Senin, 24 November 2025 - 14:42 WIB

Rakor Baznas–UPZ Sumenep: Wabup Tekankan Akuntabilitas Pengelolaan ZIS

Minggu, 23 November 2025 - 16:57 WIB

Banjir Rendam Enam Desa di Banyuwangi Selatan, 739 KK Terdampak

Jumat, 21 November 2025 - 21:09 WIB

Terapkan Tiga Jurus Utama, Sumenep Berhasil Tekan Kemiskinan 2025

Jumat, 21 November 2025 - 17:57 WIB

Percepatan Layanan Publik Berbasis Data, Inovasi Bangga Command Center Masuk Penilaian Lapangan

Jumat, 21 November 2025 - 13:40 WIB

Inovasi Karna Pitaloka Bangkalan Diresmikan, Kementan Sebut Jadi Model Nasional Perbaikan Tata Kelola Pupuk

Berita Terbaru