SUMENEP, detikkota.com – KLM Putri Kuning yang tenggelam di wilayah perairan Pulau Gili Genting dan mengakibatkan 3 penumpang hilang dan 2 orang meninggal dunia mendapat perhatian Bupati Sumenep, Achmad Fauzi. Pihaknya mengucapkan bela sungkawa atas insiden tersebut.
Bupati Fauzi mengatakan Pemerintah Kabupaten Sumenep akan membantu pencarian korban hilang yang belum ditemukan.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Sumenep, kami turut berduka atas kejadian tersebut. Semoga insiden KLM Putri Kuning menjadi kejadian yang terakhir,” harapnya, Jumat (21/7/2023).
KLM Putri Kuning berlayar dari Pelabuhan Panarukan, Kabupaten Situbondo menuju Pulau Gili Raja, Kecamatan Gili Genting, Kabupaten Sumenep, memuat 6 orang penumpang dan 3 anak buah kapal (ABK). Kapal juga memuat semen, kayu, asbes, dan air mineral.
Terkait keselamatan pelayaran, lanjut Bupati Fauzi, Pemerintah Kabupaten Sumenep telah memiliki program perlindungan bagi nelayan. Belum lama ini, Pemkab Sumenep meluncurkan aplikasi bernama Sistem Keamanan Pelayaran (SiKapal). Aplikasi ini merupakan alat pendeteksi atau automatic identification system (AIS) kapal yang bertujuan untuk memberi perlindungan kepada nelayan.
Alat tersebut ditempatkan di perahu dan dapat mengirim sinyal berupa alarm darurat dari lokasi secara langsung ke server yang berada di call center 112.
“Ini salah satu ikhtiar kami untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat, terutama nelayan. SiKapal juga bisa memberikan kenyamanan saat berlayar,” pungkas Bupati Fauzi.