SUMENEP, detikkota.com – Cuaca buruk yang terjadi di wilayah Kabupaten Sumenep Jawa Timur, pada Senin 27 Desember 2021 sore mengakibatkan rumah warga di desa Montorna Kecamatan Pasongsongan rusak parah diterjang angin puting beliung
Beruntung kejadian ini tidak sampai memakan korban jiwa. Menurut warga setempat Ahmadi mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada Senin sore sekitaran pukul 16.20 WIB
“Akibat kejadian itu sejumlah rumah warga di beberapa kampung Desa Montorna rusak parah. Tidak hanya itu sejumlah fasilitas umum, seperti mushola pun rusak parah,” kata Ahmadi saat dihubungi melalui sambungan telepon sellulernya, Senin (27/12/2021).
Ia juga menginformasikan, dilokasi kejadian terdapat dua rumah warga serta dua musolla yang mengalamu kerusakan parah. Ia juga memastikan tidak ada seorangpun menjadi korban termasuk korban luka
“Kejadian ini menimpa rumah dan toko yang ada di dusun Montorna milik Mat Katun. Kemudian musholla milik Abdurrahem serta rumah dan musholla milik Moh. Muhyi, keduanya sama sama warga dusun Tanunggul desa Montorna dan semuanya ini mengalami rusak parah,” jelas Ahmadi.
Dari tiga bangunan yang duterjang angin puting beliuang, kerusakan terparah terdapat pada pada bagian atap dan gentingnya juga Kayunya berterbangan terbawa angin puting beliung, sebagian juga ada tembok yang Roboh.
“Beruntung dalam insiden itu seluruh anggota keluarganya tidak terluka akibat bencana angin puting beliung. Namun ditaksirnya kerugian semuanya mencapai puluhan juta rupiah,” ungkap Ahmadi
Saat ini warga dan sejumlah petugas aparatur Desa setempat terus melakukan penyisiran kesejumlah lokasi yang terdampak angin puting beliung.
“Saat ini kami bersama warga dan Perangkat Desa masih melakukan proses evakuasi,” tukasnya.
Sementara, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep Abd Rahman Riadi membenarkan kejadian tersebut. Ia mangatakan, besok kita akan ke lokasi untuk memberikan bantuan sementara berupa sembako dan terpal
“Untuk bantuan keuangan, pihaknya perlu melakukan validasi kerusakan yang dialami warga setempat. Kemudian mengajukan permohonan melalui aplikasi tanggap bencana,” tutupnya. (TH)