SUMENEP, detikkota.com – Semangat Hari Sumpah Pemuda ke-97 dimaknai berbeda oleh Didik Haryanto, pemuda kreatif sekaligus Owner Batik Tulis Canteng Koneng, Kabupaten Sumenep. Baginya, semangat persatuan dan kebangkitan pemuda tidak hanya tercermin dalam perjuangan politik dan sosial, tetapi juga dalam pelestarian budaya dan penguatan ekonomi kreatif lokal.
“Pemuda hari ini harus bisa menjadi penjaga warisan leluhur, termasuk batik tulis yang merupakan identitas dan kebanggaan daerah,” ujar Didik saat ditemui di galeri batiknya di Jl. Kartini Pangarangan, Kecamatan Kota Sumenep, Senin (28/10/2025).
Menurutnya, Sumpah Pemuda adalah momentum untuk menyatukan semangat cinta budaya dan kemandirian ekonomi. Batik, kata Didik, bukan hanya karya seni, tetapi juga bentuk ekspresi nilai-nilai luhur dan karakter bangsa yang harus dijaga keberlangsungannya oleh generasi muda.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kalau dulu pemuda berjuang dengan senjata, sekarang perjuangan kita adalah melestarikan karya dan budaya lokal. Dari batik, kita bisa menunjukkan bahwa Sumenep punya identitas dan daya saing di tingkat nasional,” jelasnya.
Didik juga menyoroti pentingnya inovasi dan regenerasi dalam dunia perbatikan. Ia mendorong anak muda agar tidak malu berkarya di bidang batik, karena sektor ini tidak hanya melestarikan budaya, tetapi juga membuka peluang ekonomi yang besar.
“Anak muda jangan hanya jadi penikmat budaya, tapi juga pelaku. Saya berharap mereka bisa berani berinovasi, misalnya dengan desain modern tapi tetap berakar pada motif-motif khas Sumenep,” katanya.
Di momentum Sumpah Pemuda ini, Didik berharap pemerintah daerah semakin memperkuat dukungan terhadap UMKM batik lokal melalui pelatihan, promosi, dan akses pasar. Ia menilai bahwa kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan pemuda bisa menjadi kunci majunya ekonomi kreatif di Madura.
“Semangat Sumpah Pemuda harus kita wujudkan dalam bentuk kolaborasi nyata. Kalau pemuda, pengrajin, dan pemerintah bersatu, saya yakin batik Sumenep bisa mendunia,” tutupnya optimistis.
Penulis : Red
Editor : Red







