DKPP Sumenep Jamin Pupuk Bersubsidi Aman untuk Musim Tanam Tahun Ini

Kepala Dinas Ketanahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep, Arif Firmanto.

SUMENEP, detikkota.com – Dinas Ketanahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur masih aman untuk persiapan musim tanam tahun ini.

Kepala DKPP Kabupaten Sumenep, Arif Firmanto mengatakan, alokasi pupuk bersubdisi secara nasional hanya 35-42% namun untuk Kabupaten Sumenep dipastikan aman.

Jika ada sebagian petani yang masih kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi dimungkinkan karena petani belum bergabung kedalam kelompok tani (Poktan) dan tidak terdaftar ke dalam rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK).

“Atau ada juga yang baru mendaftar pada tahun berjalan sehingga harus antri setahun,” sebutnya, Rabu (29/11/2023).

Untuk bisa mendapatkan pupuk bersubsidi, lanjutnya, ada sejumlah persyaratan. Di antranya lahan yang diajukan maksimal 2 hektar, sudah tergabung ke dalam kelompok tani, dan terdaftar ke dalam RDKK.

“Untuk tahun ini, pendaftaran RDKK paling lambat tanggal 5 Desember 2023,” tegasnya.

Pihaknya menyarankan agar petani tidak terlalu tergantung pada pupuk kimia, karena stok secara nasional memang terbatas. Solusinya, petani juga menggunakan pupuk organik, termasuk organik cair yang dibuat secara mandiri oleh petani atau kelompk tani.

“Seperti fermintasi urine sapi (ferinsa), elisitor biosaka dan jamur keberuntungan abadi (jakaba), serta pupuk hayati cair,” kata Arif mencontohkan.

Data di DKPP Kabupaten Sumenep prosentase realisai dan sisa alokasi pupuk bersubsidi hingga 29 Nopember 2023 untuk jenis Urea 78, 28% sisa alokasi 14.801,95 ton. Sedangkan untuk jenis NPK Phonska 59,30% dengan sisa alokasi sebanyak 11.255,39 ton.