Gempar Demo, Minta Pemkab Sumenep Bertanggungjawab Atas Tragedi Kematian di Puskesmas Pragaan

Jumat, 16 Mei 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SUMENEP, detikkota.com – Gerakan Masyarakat Peduli Rakyat (GEMPAR) melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati Sumenep pada Jumat (16/05/2025).

Aksi ini menuntut keadilan atas kematian tragis A.B., warga Desa Pragaan Daya, yang meninggal dunia pada Selasa malam (13/05/2025) sekitar pukul 19.28 WIB.

Massa aksi menyebut kematian A.B. disebabkan kelalaian Puskesmas Pragaan, terutama karena tidak tersedianya oksigen medis saat korban sangat membutuhkannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ketua GEMPAR, Misbahul Umam M.Z., dalam orasinya menyatakan tragedi tersebut adalah bentuk nyata bahwa pelayanan di Puskesmas Pragaan tidak pantas disebut sebagai fasilitas kesehatan.

“Ketiadaan oksigen, alat bantu vital bagi nyawa manusia, adalah bentuk kelalaian paling brutal yang harus dibayar dengan kehilangan nyawa warga kami,” tegas Umam.

Aksi demonstrasi tersebut merupakan bentuk perlawanan terhadap sistem kesehatan yang dianggap rusak dan dipenuhi pembiaran.

GEMPAR menuntut Pemerintah Kabupaten Sumenep, Dinas Kesehatan, hingga DPRD setempat untuk bertanggung jawab atas tragedi tersebut.

“Kami mendesak Bupati Sumenep segera mengevaluasi total manajemen Puskesmas Pragaan. Kepala Puskesmas dan Kepala UGD wajib bertanggung jawab, tidak hanya secara administrasi, tetapi juga secara hukum dan sosial,” tambah Umam.

Ia menilai kematian A.B. bukan sekadar insiden, melainkan bobroknya sistem layanan kesehatan di wilayah tersebut.

Bahkan, bila tidak segera dibenahi, Umam memperingatkan akan ada korban-korban berikutnya.

“Saya tegaskan: ini bukan kesalahan teknis. Ini kejahatan struktural dalam pelayanan publik. Pola bobrok ini tidak boleh hidup satu hari lagi di tengah masyarakat,” katanya.

Umam menegaskan perjuangan mereka bukan hanya demi satu nyawa, melainkan demi masa depan layanan kesehatan yang adil dan manusiawi.

“Kami tak akan berhenti sampai ada perombakan total. Jika eksekutif dan legislatif tak sanggup menyelesaikan persoalan ini, maka bersiaplah menghadapi murka rakyat,” pungkasnya.

Berita Terkait

Patroli Presisi Polres Sumenep Amankan Dua Warga dan Barang Diduga Narkotika di Kamar Kos
Pengungkapan Kasus Sabu di Talango, Pria 55 Tahun Ditangkap dengan Barang Bukti 2 Gram
Pengedar Sabu Ditangkap Satresnarkoba Polres Sumenep, 4,29 Gram Diamankan
Satreskrim Polres Sumenep Berhasil Tangkap Buronan Kasus Pencurian Dua Ekor Sapi
Banjir Rendam Enam Desa di Banyuwangi Selatan, 739 KK Terdampak
Hujan Deras Sebabkan Sejumlah Sungai Meluap di Banyuwangi, Petugas Lakukan Penanganan Cepat
Viral di Medsos, Kurang dari 24 Jam Polres Pamekasan Tangkap Pelaku Pencurian Disertai Kekerasan
Kuasa Hukum Pertanyakan Keterbukaan Polres Sumenep dalam Penanganan Kasus Dugaan Korupsi Bank Jatim

Berita Terkait

Sabtu, 6 Desember 2025 - 15:09 WIB

Patroli Presisi Polres Sumenep Amankan Dua Warga dan Barang Diduga Narkotika di Kamar Kos

Rabu, 3 Desember 2025 - 09:03 WIB

Pengungkapan Kasus Sabu di Talango, Pria 55 Tahun Ditangkap dengan Barang Bukti 2 Gram

Selasa, 2 Desember 2025 - 08:55 WIB

Pengedar Sabu Ditangkap Satresnarkoba Polres Sumenep, 4,29 Gram Diamankan

Selasa, 2 Desember 2025 - 08:50 WIB

Satreskrim Polres Sumenep Berhasil Tangkap Buronan Kasus Pencurian Dua Ekor Sapi

Minggu, 23 November 2025 - 16:57 WIB

Banjir Rendam Enam Desa di Banyuwangi Selatan, 739 KK Terdampak

Berita Terbaru

Pemerintahan

Pemkot Surabaya Wajibkan Pembayaran Parkir Nontunai Mulai 2026

Rabu, 10 Des 2025 - 08:38 WIB