SUMENEP, detikkota.com – Peringatan Hari Jadi ke-756 Kabupaten Sumenep mengusung tema “Ngopène Songènèp” menjadi momen penting bagi pelaku usaha lokal untuk terus berinovasi dan memperkuat sektor ekonomi kreatif dan UMKM.
Salah satu pelaku ekonomi kreatif yang turut memberikan pandangan adalah Didik Haryanto, Owner Batik Tulis Canteng Koneng, yang menilai bahwa Hari Jadi Sumenep tidak hanya sekadar perayaan sejarah, tetapi juga momentum mempertegas identitas ekonomi berbasis budaya lokal.
Menurut Didik, sektor ekonomi kreatif memiliki potensi besar untuk menjadi penggerak utama perekonomian daerah, terutama di tengah perubahan ekonomi global.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Batik, kerajinan, kuliner, hingga pariwisata lokal adalah kekayaan Sumenep yang jika dikembangkan secara terpadu, mampu menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya, Jumat (31/10/2025).
Ia menjelaskan, Batik Tulis Canteng Koneng yang lahir dari semangat pelestarian budaya Madura, kini menjadi bagian dari upaya membangun ekonomi berbasis warisan tradisi.
“Kami tidak hanya menjual kain batik, tapi juga menjual cerita dan filosofi di balik setiap motifnya. Inilah nilai ekonomi kreatif yang membedakan produk lokal dari industri massal,” tambah Didik.
Dalam pandangannya, dukungan pemerintah daerah terhadap pelaku UMKM dan ekonomi kreatif sudah cukup baik, namun masih perlu diperkuat dalam aspek pemasaran digital, peningkatan kualitas produk, dan pembiayaan usaha.
“UMKM di Sumenep memiliki potensi luar biasa, tapi banyak yang belum siap bersaing di pasar global. Kita perlu sinergi antara pemerintah, komunitas, dan pelaku usaha agar ekosistem ekonomi kreatif tumbuh berkelanjutan,” ujarnya.
Didik juga menekankan pentingnya branding daerah melalui produk khas Sumenep. “Kita punya kekayaan motif, budaya, dan kisah yang unik. Dengan strategi promosi yang tepat, batik Sumenep bisa menjadi ikon ekonomi kreatif Madura, khususnya Sumenep,” katanya.
Sebagai pelaku ekonomi kreatif, Didik berharap Hari Jadi Sumenep ke-756 menjadi titik refleksi bersama untuk memperkuat komitmen dalam membangun ekonomi yang berakar pada nilai budaya.
“Kita harus menjadikan tradisi sebagai inspirasi untuk inovasi. Dari batik, kuliner, hingga kriya, semuanya bisa menjadi sumber kesejahteraan jika dikelola dengan visi dan kolaborasi,” tegasnya.
Ia juga mengajak generasi muda agar tidak ragu terjun ke dunia kreatif. “Anak muda Sumenep harus bangga dengan produk lokal. Karena dari kecintaan pada budaya sendiri, kita bisa menciptakan karya yang bernilai dan berdampak ekonomi,” pungkasnya.
Penulis : Red
Editor : Red
 
      

 
					





 
						 
						 
						 
						