Jalan Rusak, Warga Tolak Keras Galian C Yang Diduga Tidak Berizin

Selasa, 16 Februari 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SUMENEP, detikkota.com – Tambang Galian C yang diketahui baru beroperasi di Desa Jabaan, Kecamatan Manding, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, mendapatkan penolakan dari warga sekitar penambangan. Sehingga warga melakukan penutupan jalan. Hal itu merupakan bentuk peringatan bagi pemilik tambang Galian C, agar bertanggung jawab atas kerusakan dampak dari penambangan tersebut.

Bahkan Galian C itu sejak awal beroperasi diketahui diduga tidak memiliki izin. Hal itu dibenarkan oleh Mantan Kepala Desa Jabaan, Ali Andria. Akan tetapi saat dikonfirmasi, dia masih melakukan koordinasi dengan perangkat desanya untuk memastikan izinnya sudah diurus apa belum.

“Saya sekarang bukan Kepala Desa lagi tapi tokoh masyarakat sudah. Saya juga bingung, kalau saya sendiri tidak tahu. Penambangan Galian C itu ijinnya tidak ada. Mungkin masih diurus, tapi saya sudah koordinasi dengan perangkat menanyakan ijin galian C tersebut. Apakah sudah diurus ijinnya atau tidak,” jelasnya, Kamis (21/1/2021).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Disinggung soal izin penambangan, dia mengaku pemilik tambang sudah menyampaikan secara lisan. Namun belum secara hitam di atas putih, karena semasa kepemimpinannya belum ada tindakan dari pemilik tambang.

“Galian C itu tidak ada ijin ke saya, kalau pemberitahuan secara lisan ada, akan tetapi secara pemerintahan harus resmi hitam di atas putih. Bahkan mungkin ke Polsek juga tidak ada ijinnya. Meskipun ijin tersebut diurus, yang pasti prosesnya dari bawah dulu,” terangnya.

“Saya juga bingung, karena kondisi jalan rusak diakibatkan penambangan Galian C itu,” terangnya lagi.

Menurut warga Desa Gunung Kembar yang enggan disebutkan namanya menyampaikan, bahwa dari awal warga sudah resah dengan adanya truk tambang Galian C yang berlalu lalang melintasi jalan desanya, sehingga masyarakat tidak banyak berbuat apa.

“Masyarakat menutup jalan ini, mungkin sudah resah melihat kondisi jalan yang diakibatkan oleh penambang Galian C yang ada di Desa Jabaan. Setiap hari tidak bisa terhitung truk yang memuat hasil dari penambangan. Sehingga jalan tersebut jadi rusak parah,” ungkapnya.

Atas keresahan itu, dengan kondisi tersebut warga mendapatkan perintah dari Kepala Desa untuk memblokir jalan dengan barang seadanya. Dia mengatakan, bersama masyarakat lainnya langsung memberanikan dan melakukan penutupan jalan, dan hanya bisa dilewati sepeda motor saja.

“Kami menutup jalan ini merupakan bentuk penolakan terhadap keberadaan dan para penambang Galian C. Sehingga kami taruh tang, kayu balok, batu besar, dan bahkan kotoran sapi dipinggir jalan. Agar para penambang tidak melewati jalan ini lagi. Jalan baru dibangun tidak nyampek tiga bulan sudah rusak lagi gara-gara truk pengangkut hasil galian. Pemilik tambang harus bertanggungjawab,” paparnya.

“Kalau kami tidak berani berbuat seperti ini. Tapi mungkin ada perintah dari Kepala Desa kami lakukan penutupan,” tambahnya lagi.

Warga lain juga mengatakan, bahwa pemilik tambang Galian C itu untuk mensiasati masyarakat sekitar pada pekerjaannya tersebut. Sehingga menyampaikan isu tempat tersebut mau dijadikan yayasan panti asuhan.

“Alibi dari pemilik tambang Galian C itu mau dijadikan panti asuhan ditaruh batu putih di pinggir jalan yang mau ke galian C. Agar menghindari penolakan dan pembicaraan masyarakat,” katanya.

Sementara kata H. Singkim, Kepala Desa Gunung Kembar dihubungi via telepon, Senin (15/2/2021) melalui istrinya menyampaikan, pihak pemerintah desa tidak menerima dengan kondisi jalan yang dibangun lalu rusak akibat truk pengangkut hasil Galian C. Makanya dari hal itu, Kepala Desa Gunung Kembar menyarankan kepada masyarakat untuk menutup jalan. Agar pemilik tambang Galian C sadar dan harus bertanggungjawab atas kerusakan jalan tersebut.

“Jalan hotmix itu baru dibangun dek dan sekarang sudah rusak akibat truk penambang Galian C. Sengaja Pak Kades menyuruh masyarakat menutup jalan agar pemilik tambang sadar dan harus bertanggungjawab atas jalan yang baru dibangun itu, masyarakat mengharapkan jalan itu diperbaiki oleh pemilik tambang Galian C,” tandasnya. (Md)

Berita Terkait

Bupati Fauzi Dorong Penghijauan Berkelanjutan, 1.300 Bibit Pohon Ditanam
Peringatan Hari AIDS Sedunia, Dinkes Tekankan Komitmen 3 Zero 2030
Maraknya Rokok Ilegal hingga Ponsel Terblokir Dibedah di Podcast Bromo FM
BMKG Juanda Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem di Jawa Timur hingga 9 Desember 2025
Akang Sunan Nilai Dugaan Penjebolan Waduk PT Garam Ancam Ketahanan Pangan Empat Desa
PPT PPA Lumajang Tegaskan Pentingnya Perlindungan Kelompok Rentan dalam Pemulihan Psikologis Penyintas Erupsi Semeru
Wali Kota Eri Ajak Pemuda Surabaya Aktif Berorganisasi dan Berkarya
Pengurus Rayon dan Anggota Baru Pagar Nusa Kota Sumenep Resmi Dilantik

Berita Terkait

Selasa, 2 Desember 2025 - 15:05 WIB

Bupati Fauzi Dorong Penghijauan Berkelanjutan, 1.300 Bibit Pohon Ditanam

Senin, 1 Desember 2025 - 19:07 WIB

Peringatan Hari AIDS Sedunia, Dinkes Tekankan Komitmen 3 Zero 2030

Senin, 1 Desember 2025 - 18:34 WIB

Maraknya Rokok Ilegal hingga Ponsel Terblokir Dibedah di Podcast Bromo FM

Senin, 1 Desember 2025 - 12:09 WIB

BMKG Juanda Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem di Jawa Timur hingga 9 Desember 2025

Senin, 1 Desember 2025 - 10:11 WIB

Akang Sunan Nilai Dugaan Penjebolan Waduk PT Garam Ancam Ketahanan Pangan Empat Desa

Berita Terbaru