Kabel Semrawut Ganggu Festival Tong-Tong se-Madura di Sumenep

Sabtu, 18 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SUMENEP, detikkota.com – Festival Tong-Tong se-Madura yang digelar di Kabupaten Sumenep, Sabtu malam (18/10/2025), semestinya menjadi ajang kebanggaan dan pesta budaya rakyat. Namun, kemeriahan acara tahunan ini kembali tercoreng akibat persoalan klasik: kabel semrawut yang melintang di sepanjang rute pertunjukan.

Pantauan di lapangan menunjukkan, sejumlah peserta mengalami kesulitan saat memainkan alat musik maupun mengarak properti pentas karena harus berhati-hati melewati jaringan kabel listrik dan telekomunikasi yang menjuntai rendah di jalan.

Fenomena kabel rendah ini bukan kali pertama terjadi dalam kegiatan besar di Sumenep. Hampir setiap ada karnaval, festival budaya, atau kegiatan jalan raya lainnya, persoalan serupa terus berulang tanpa ada solusi nyata. Kondisi tersebut tak hanya mengurangi kenyamanan peserta dan penonton, tetapi juga mencoreng citra Sumenep sebagai tuan rumah berbagai kegiatan budaya Madura.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sejumlah warga pun mempertanyakan peran pemerintah daerah dan pihak terkait seperti PLN serta provider jaringan internet yang dinilai kurang tanggap terhadap kondisi infrastruktur jalan yang kerap digunakan untuk kegiatan publik.

“Kalau tahu Sumenep sering jadi tuan rumah acara besar, seharusnya kabel-kabel itu dirapikan. Jangan tunggu ada korban atau insiden baru bertindak,” kritik Sutrisno, salah seorang penonton di lokasi acara.

Ia menilai, ketidakseriusan dalam menata kabel mencerminkan kurangnya kepedulian terhadap nilai budaya yang sedang diangkat.

“Festival Tong-Tong ini simbol kebanggaan masyarakat Madura. Tapi kalau masih terganggu hal teknis seperti kabel, itu artinya pemerintah belum sepenuhnya menghormati ruang budaya rakyat,” tegasnya.

Sutrisno juga berharap kejadian ini menjadi catatan penting bagi Pemkab Sumenep dan pihak teknis agar melakukan penataan infrastruktur jalan sebelum menggelar event besar berikutnya.

Menurutnya, budaya Madura layak dipentaskan tanpa harus terganjal oleh kabel kusut yang seharusnya bisa diatasi sejak jauh hari.

“Tiap tahun para peserta memperbarui alat musik dan dekorasinya. Antusiasme mereka luar biasa, begitu juga para penonton yang rela menunggu sejak sore hingga dini hari. Tapi panitia seolah tidak mau berbenah. Tiap tahun, problem klasik seperti kabel yang mengganggu tetap saja terjadi,” tukasnya.

Penulis : Md

Editor : Md

Berita Terkait

Kodim 0827/Sumenep Gelar Upacara 17-an, Dandim Tekankan Profesionalisme dan Kemanunggalan TNI-Rakyat
PKB Nyatakan Aksi Bela Ulama di Trans7 Sebagai Panggilan Nurani, Bukan Politik
Ketua Umum PBNU Kecam Keras Tayangan Trans7 yang Dinilai Lecehkan Dunia Pesantren
Warganet Desak Tindakan Nyata, Surat Maaf Trans7 Dianggap Belum Cukup
Trans7 Sampaikan Permohonan Maaf Resmi kepada Pondok Pesantren Lirboyo atas Tayangan Xpose Uncensored
KPID Jatim Minta Trans7 Klarifikasi Tayangan Bermuatan SARA dan Disinformasi soal Pesantren
Ansor Jatim Desak Trans7 Klarifikasi dan Minta Maaf Atas Tayangan yang Dianggap Menyesatkan Soal Pesantren
Tim Gaktiblin Bidpropam Polda Jatim Mitigasi Cek Kelengkapan Personil Polres Sumenep

Berita Terkait

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 22:44 WIB

Kabel Semrawut Ganggu Festival Tong-Tong se-Madura di Sumenep

Jumat, 17 Oktober 2025 - 09:34 WIB

Kodim 0827/Sumenep Gelar Upacara 17-an, Dandim Tekankan Profesionalisme dan Kemanunggalan TNI-Rakyat

Rabu, 15 Oktober 2025 - 13:51 WIB

PKB Nyatakan Aksi Bela Ulama di Trans7 Sebagai Panggilan Nurani, Bukan Politik

Selasa, 14 Oktober 2025 - 12:52 WIB

Ketua Umum PBNU Kecam Keras Tayangan Trans7 yang Dinilai Lecehkan Dunia Pesantren

Selasa, 14 Oktober 2025 - 11:25 WIB

Warganet Desak Tindakan Nyata, Surat Maaf Trans7 Dianggap Belum Cukup

Berita Terbaru

Pendidikan

SMA Puncak Darussalam Kukuhkan Pengurus OSIS Baru

Sabtu, 18 Okt 2025 - 21:39 WIB