SUMENEP, detikkota.com – Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Sumenep mengusulkan agar Pemerintah Daerah setempat membangun gudang penyangga pangan di wilayah kepulauan. Usulan itu menyusul pasca terjadinya krisis sembilan bahan pokok (sembako) di Pulau Masalembu.
Ketua KADIN Sumenep, Khairul Anwar menjelaskan, gudang penyangga pangan itu penting untuk memastikan stok kebutuhan pokok warganya di wilayah kepulauan aman.
”Krisis ketersediaan stok sembako yang dialami warga Pulau Masalembu akibat cuaca buruk hendaknya menjadi pelajaran penting bagi semua pihak, terutama pemangku kebijakan di Pemerintah Daerah untuk melakukan langkah antisipatif ke depan”, katanya, Jumat (3/3/2023).
Sebelumnya, warga Pulau Masalambu mengalami krisis pangan karena tidak ada pengiriman logistik akibat cuaca ekstrim berupa badai kewilayah tersebut. Warga juga terisolir karena tidak bisa keluar Pulau untuk memenuhi kebutuhannya.
Biasanya, kebutuhan masyarakat Pulau Masalembu dikirim melalui kapal dari daratan Sumenep. Namun, akibat kapal tidak bisa berlayar karena cuaca buruk, maka daerah itu mengalami krisis pangan.
Kondisi menyedihkan itu akhirnya teratasi setelah Pemprov Jawa Timur bersama TNI AL mengirim bantuan logistik menggunakan kapal perang, pada Rabu (1/3/2023) Kemudian, Jumat (3/3/2023) pagi Pemkab Sumenep juga menyalurkan bantuan melalui kapal perintis setelah cuaca kembali stabil.
Menurut Khairul, upaya Pemkab Sumenep dan Pemprov Jatim beserta TNI AL mengirimkan bantuan berupa berbagai jenis pangan untuk membantu warga terdampak di Masalembu tentu patut diapresiasi.
“Namun, tidak sekedar itu. Sebab, bantuan sifatnya jangka pendek. Pemkab Sumenep perlu memikirkan solusi jangka panjang. Sebab, potensi krisis pangan di sejumlah kepulauan sangat mungkin terjadi di lain waktu akibat cuaca buruk”, kata Khairul.
Untuk itu, Pemkab Sumenep perlu menyiapkan langkah strategis bersifat jangka panjang. Di antaranya membangun gudang penyangga pangan di kepulauan, termasuk di Masalembu. Stok pangan yang ada di gudang penyangga itu dapat dikeluarkan ketika stok di kios-kios dan pedagang menipis, akibat cuaca ekstrim.
”Ini penting, agar peristiwa krisis pangan tidak terulang saat cuaca ekstrim, di samping juga berfungsi stabilisasi harga di kepulauan,” tandasnya.(red)