Kapolsek Kangayan Pesankan Ini pada Siswa dalam Acara Jum’at Curhat

SUMENEP, detikkota.com – Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Kangayan, Sumenep, Jawa Timur, Iptu Miftahol Rahman, melaksanakan kegiatan ‘Jumat Curhat’ bersama anak yatim, siswa SMP dan SMA, di rumah Surahmanu, Dusun Aeng Buton, Desa Torjek, Kecamatan Kangayan, pada Jumat (10/3/2023).

Dalam sambutannya, Miftahol mengatakan, bahwa kegiatan itu merupakan salah satu program Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, untuk mendengarkan keluh kesah dari masyarakat.

Banner

“Ini wadah untuk silahturrahmi dan serap aspirasi masyarakat yang dilakukan oleh kepolisian. Misalnya, aspirasi tentang menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di Desa Torjek”, jelasnya.

Selain itu, Kapolsek juga menyampaikan beberapa pesan Kamtibmas, di antaranya mewaspadai dan tidak gampang percaya pada orang yang tidak dikenal yang hendak memberikan uang atau barang.

“Jika ada hal yang mencurigakan, segera lapor polisi. Kami siap untuk langsung datang”, tegasnya.

Miftahol juga mengingatkan agar generasi muda tidak terlibat dalam penyalahgunaan narkoba, dan tidak membawa senjata tajam.

“Penting juga saya ingatkan, menjelang bulan Puasa, jangan menggunakan knalpot brong. Itu tidak boleh”, imbaunya.

Dalam pertemuan itu, seorang siswa SMA, Rian, menanyakan persyaratan masuk sekolah polisi.

Kapolsek Iptu Miftahol, menjelaskan syarat secara umum masuk polisi yaitu Warga Negara Indonesia (WNI); beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Setia kepada NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD RI Tahun 1945, pendidikan paling rendah SMA/sederajat, umur paling rendah 18 tahun, dan sehat jasmani dan rohani.

“Untuk persyaratan yang lain, adik-adik bisa langsung datang ke Polsek Kangayan. Nanti, saya jelaskan tata cara pendaftarannya”, rinci Miftahol.

Untuk mengantisipasi kenakalan remaja di wilayah hukumnya, lanjut Iptu Miftahol, pihaknya akan sidak ke sekolah-sekolah,  dan petugas telah melakukan patroli rutin. Jika ditemukan, maka akan dilakukan pembinaan dengan memanggil orang tua dan pihak sekolah.

“Langkah lain, kami juga melakukan sosialisasi kepada siswa SD, SMP dan SMA tentang dampak buruk pemakaian narkotika. Agar mereka menghindarinya”, pungkasnya.(hengki/red)

title="banner"
Banner