KEBENCIAN

Minggu, 13 Desember 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Presiden Joko Widodo

Presiden Joko Widodo

detikkota.com – Benci adalah rasa tidak suka terhadap pihak lain dikarenakan adanya kekecewaan atau ketidaksesuaian harapan diri.

Banyak orang beranggapan bahwa melalui membenci orang bisa menjadi puas dan mencapai kebahagiaan.

Sesungguhnya, benci adalah hal yang sangat negatif dan merupakan kotoran batin yang sangat berbahaya buat diri sendiri maupun buat lingkungan, bahkan membahayakan dunia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Benci menjadikan orang suka marah, panas hati, kalap, gelisah, banyak musuh, wajah buruk, merugi, dan menderita.

Jika cinta dikatakan buta, benci adalah lebih buta lagi. Benci bisa muncul bahkan terhadap orang yang sudah mencapai kesempurnaan batin, seperti orang suci, yang sudah terbebas dari membenci.

Oleh sebab itu kebencian harusnya dipahami dari tiga sisi, yaitu:

  1. Sebagai objek kebencian atau dibenci. “Dibenci” tergolong negatif pasif. Walaupun sifatnya pasif, “dibenci” tidak bisa dihindari ataupun dihilangkan karena merupakan konsekuensi hidup yang harus dipahami dan diterima.

Karena dibenci berasal dari pihak lain, kita tidak bisa meniadakannya. Keberadaan “dibenci” memungkinkan membahayakan dunia karena umumnya akan terjadi balas membenci.

  1. Sebagai subjek kebencian atau membenci. “Membenci” tergolong negatif aktif karena bersifat bereaksi, sehingga sangat berbahaya bagi pelakunya maupun pihak lain.
  2. Sebagai penyebab kebencian atau menebarkan kebencian.

“Menebarkan kebencian” tergolong negatif proaktif karena bereaksi ganda, yaitu diri sendiri muncul kebencian, pihak lain pun bisa terpengaruh muncul kebencian terhadap pihak yang lainnya lagi.

Ini adalah penyakit yang sangat mengerikan yang menyebabkan kejahatan kemanusiaan.

Bagaimanapun, benci itu bisa dikurangi, bahkan dikikis hingga lenyap atau padam dari dalam diri.

Tingkatan kebencian:

Membenci ringan, seperti menulis di angkasa.

Membenci agak berat, seperti menulis di permukaan air.

Membenci berat, seperti menulis di atas tanah.

Membenci sangat berat, seperti pahatan di atas batu.

Pemahaman di atas adalah upaya untuk melihat ke dalam diri sendiri guna mengingatkan akan bahaya salah satu sifat buruk diri, yaitu membenci.

Biarlah jika harus dibenci, karena itu adalah konsekuensi hidup.

Yang terpenting janganlah membenci karena kondisi negatif aktif, apalagi negatif proaktif, pada dasarnya merugikan diri sendiri dan lingkungan.

Kebencian menjadi ancaman DUNIA.

Mari kita Jaga NKRI ini

(Dw.A/Red)

Berita Terkait

Aktivitas Gunung Semeru Meningkat, Destinasi Wisata Pronojiwo Tetap Aman
Penerimaan Bintara Brimob 2026, Polres Sumenep Terapkan Prinsip BETAH dalam Rikmin Awal
Bupati Lumajang Tegaskan Kewaspadaan Tetap Diutamakan Meski Aktivitas Semeru Relatif Aman
Satlantas Polres Sumenep Gelar Police Goes to School di SMPN 1 Sumenep dalam Rangka Ops Zebra Semeru 2025
Ratusan Kader Posyandu Banyuwangi Dapat Penguatan Wawasan Gizi dari dr. Tan Shot Yen
LSF Sebut Banyuwangi Potensial Jadi Pusat Industri Sinema Nasional
Perjuangan Warga Surabaya Terkait Tanah EV Mulai Temui Titik Terang, Wali Kota Eri Kawal hingga Tingkat Pusat
Komisi II DPR RI Cari Solusi Pemblokiran Tanah Surabaya, Wali Kota Eri Kawal hingga Tuntas

Berita Terkait

Kamis, 20 November 2025 - 13:23 WIB

Aktivitas Gunung Semeru Meningkat, Destinasi Wisata Pronojiwo Tetap Aman

Kamis, 20 November 2025 - 10:54 WIB

Penerimaan Bintara Brimob 2026, Polres Sumenep Terapkan Prinsip BETAH dalam Rikmin Awal

Kamis, 20 November 2025 - 10:10 WIB

Satlantas Polres Sumenep Gelar Police Goes to School di SMPN 1 Sumenep dalam Rangka Ops Zebra Semeru 2025

Rabu, 19 November 2025 - 23:25 WIB

Ratusan Kader Posyandu Banyuwangi Dapat Penguatan Wawasan Gizi dari dr. Tan Shot Yen

Rabu, 19 November 2025 - 23:19 WIB

LSF Sebut Banyuwangi Potensial Jadi Pusat Industri Sinema Nasional

Berita Terbaru

Pemerintahan

Sumenep Gelar FGD Stabilitas Harga Jelang Natal dan Tahun Baru 2026

Kamis, 20 Nov 2025 - 13:21 WIB