SUMENEP, detikkota.com – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Sumenep, Madura telah menerima Penyasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) pada November 2022.
Dalam data itu, jumlah penduduk miskin mencapai 512 ribu jiwa. Padahal, tahun 2021 hanya tercatat sebanyak 400 ribuan jiwa.
Kabid Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Bappeda Sumenep, Achmad Salaf Junaidi mengatakan, data kemiskinan versi P3KE itu bersifat umum. Karena itu, pihaknya meragukan kevalidan data tersebut.
“Kami sedang berkoordinasi dengan Dispendukcapil Sumenep untuk melakukan sinkronisasi. Sebab, data kemiskinan tersebut akan ditetapkan dengan peraturan bupati”, jelasnya, Jumat (17/2/2013)
Menurutnya, data P3KE tentu memengaruhi angka kemiskinan ekstrem sebelumnya. Artinya, jika tahun lalu kemiskinan ekstrem hanya 25 desa, tahun ini semakin meluas ke semua desa. Dengan data itu, dipastikan tahun ini semua desa ada kemiskinan ekstrem.
Saat ini, lanjut Salaf, data P3KE telah dikirim ke seluruh desa untuk diverifikasi lagi. Sebab, khawatir terdapat data yang meleset atau tidak tergolong miskin ekstrem. ”Berdasarkan hasil verifikasi data itu, desa akan menetapkan warga yang tergolong miskin ekstrem,” tuturnya.
Terpisah, Ketua DPRD Sumenep Abdul Hamid Ali Munir menegaskan bahwa, data kemiskinan di wilayahnya sangat penting. Sebab, akan menjadi acuan dalam melaksanakan program ke depan.
“Kami sangat mendukung langkah itu. Data kemiskinan yang diterima dari pemerintah pusat memang harus divalidasi agar jumlah masyarakat miskin bisa diketahui secara jelas”, pungkasnya.(red)