KNKT Mulai Mengumpulkan Data

Rabu, 30 Juni 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BALI, detikkota.com – Peristiwa tenggelamnya KMP Yunicee di selat bali Selasa (29/6/21) KNKT (komite nasional keselamatan transportasi) belum bisa memastikan sebab musabab tenggelamnya kapal tersebut, KNKT kini masih mendalami dan melakukan investigasi berbagai sisi penyebab kecelakaan tersebut, termasuk kelaikan kapal.

“Kita masih investigasi dulu, mengumpulkan data dari segala sisi, baru nanti kita bisa menyimpulkan, untuk sementara ini belum bisa menyimpulkan karena terlalu dini,” kata Investigator Transportasi Laut KNKT, Bambang Irawan, Rabu (30/6/2021).

KNKT sendiri akan mengecek mulai dari riwayat kapal, hingga dokumen-dokumen yang ada pada KMP Yunicee tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kita cek dulu perawatanya seperti apa, kapan kondisi terakhir kapal dilakukan pengecekan, serta di situ ada dokumen-dokumen yang harus kita lihat dan kaji, agar bisa mengetahui penyebabnya,” tambahnya

Bahkan jika ada dugaan kelebihan muatan lanjut,Bambang harus dicocokkan dengan manifes dan juga penumpang yang ditemukan, serta laporan dari saksi -saksi serta masyarakat.

“Hal tersebut nantinya berhubangan dengan pihak jasa Raharja karena itu akan disesuaikan dengan data, sehingga pihak asuransi lebih mudah dalam mendatanya. Kita berharap jangan sampai penumpang tidak terdata, kita sebenarnya harus mengacu kepada transportasi udara yang semua penumpang terdata,” jelasnya.

Untuk pengumpulan data, Bambang menyebutkan, normalnya satu bulan, sedangkan untuk pemeriksaan, menganalisis, membutuhkan waktu paling cepat tiga bulan hingga satu tahun.

“Untuk Bangkai kapal, jika ada di jalur pelayaran yang membahayakan kapal lain maka kemungkinan besar di angkat. Maka dari itu dalam pengambilan bangkai kapal masih kita dalami dulu,” pungkasnya.

Data dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali), hingga pagi ini Rabu (30/6/2021) pukul 09.00 wita, telah terevakuasi selamat 39 orang, meninggal dunia 7 orang dan masih dalam pencarian 11 orang.(ar)

Berita Terkait

Update Sementara: 407 Bangunan Rusak Akibat Bencana, Data per 3 Oktober 2025
Presiden Prabowo Saksikan Demo Laut dan Sailing Pass di Teluk Jakarta
Pemkab Sumenep dan PT Elnusa Kerja Sama Pemanfaatan Lahan untuk Transportasi Kepulauan
Banyuwangi Jadi Pilot Project Nasional Digitalisasi Bansos, Sejumlah Menteri Tinjau Langsung
Bupati Fauzi Pastikan Penanganan Cepat Korban Gempa di Kepulauan
Update Dampak Gempa: 132 Rumah Rusak, 6 Korban Luka di Sumenep
Presiden Prabowo Resmikan 26 Ribu KPR FLPP, Targetkan 3 Juta Rumah
Presiden Prabowo Gelar Rapat Kabinet Bahas Program Prioritas Pemerintah

Berita Terkait

Jumat, 3 Oktober 2025 - 07:36 WIB

Update Sementara: 407 Bangunan Rusak Akibat Bencana, Data per 3 Oktober 2025

Kamis, 2 Oktober 2025 - 23:05 WIB

Presiden Prabowo Saksikan Demo Laut dan Sailing Pass di Teluk Jakarta

Kamis, 2 Oktober 2025 - 12:58 WIB

Pemkab Sumenep dan PT Elnusa Kerja Sama Pemanfaatan Lahan untuk Transportasi Kepulauan

Kamis, 2 Oktober 2025 - 11:47 WIB

Banyuwangi Jadi Pilot Project Nasional Digitalisasi Bansos, Sejumlah Menteri Tinjau Langsung

Rabu, 1 Oktober 2025 - 14:45 WIB

Bupati Fauzi Pastikan Penanganan Cepat Korban Gempa di Kepulauan

Berita Terbaru

Bupati Subang Reynaldy Putra Andita BR bersama Wakil Bupati Agus Masykur Rosyadi saat mengikuti Ziarah Nasional di Taman Makam Pahlawan (TMP) Cidongkol, Jumat (3/10/2025).

Pemerintahan

Bupati dan Wabup Subang Ikuti Ziarah Nasional di TMP Cidongkol

Jumat, 3 Okt 2025 - 11:05 WIB

Petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api yang membakar gudang rokok di Desa Sokalelah, Kecamatan Kadur, Pamekasan, Jumat (3/10/2025).

Peristiwa

Gudang Rokok di Pamekasan Terbakar, Kerugian Capai Rp1 Miliar

Jumat, 3 Okt 2025 - 10:10 WIB